NAMA : MARCHELA IRDANI
NPM : 30208767
KELAS : 2 DD 04
KOMUNIKASI BISNIS
BAB 4
A . GAYA HIDUP
Didalam dunia bisnis ataupun usaha baik di lingkungan kantor dan dimanakita berada adalah cerminan atau pantulan dari diri kita. Sikap dan gaya hidup seseorang dapat menetukan apa saja yang akan diraih oleh orang tersebut di dalam kehidupannnya, oleh karena itu seharusnya manusia menerapkan perilaku yag positif dalam dirinya serta mengubah pandangannya terhadap diri sendiri.
Gaya hidup pastinya dapat menunjang dan berpengaruh dalam suksesnya berkomunikasi karena setiap orang biasannya hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bahagia, dan tidak sebaliknya.
B . MENGATUR WAKTU
Dalam mengatur waktu kadang orang-orang mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi, tidak pernah merasa cukup padahal waktu yang tersedia hanya untuk dan millik kita . Pada dasarnya semua kegiatan yang kita lakukan akan membawa kita pada tujuan yang sudah kita rencanakan, bahkan kita pun sering terjebak dalam kegiatan yang tidak mengarahkan kita pada tujuan. Oleh karena itu agar segala kegiatan kita tetap dapat terpusat pada tujuan maka kita memerlukan cara yang efektif dan sederhana untuk mengatur segala skala prioritas dalam aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga kita dapat memanfaatkan waktu dan tidak membuang-buang waktu yang ada. Karena semakin banyak aktivitas yang kita lakukan maka kita harus bisa dan memprioritaskan aktivitas yang lebih penting pada skala prioritas yang paling di utamakan.
Dalam tujuan manajemen mengatur waktu mbukan merupakan salah satu langkah yang paling tepat karena keputusan yang akurat sangat ditentukan oleh prioritas yang sudah kita ambil. Oleh karena itu perlua da komunikasi yang baik agar komunikasi dapat berhasil dan ada pertimbangan lain sebagai berikut :
a. mendengarkan agar tetap pada tujuan
b. menentukan tujuan dengan mempertimbangkan skala prioritas
c. memberikan perintah atau instruksi secara terarah dan jangan terburu-buru
d. membuat memo singkat akan tujuan yang direncanakan
e. cari sumber yang akurat apabila masih ragu-ragu
f. hindarilah sifat hiperresposif / berlebihan
C.FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN YANG MENUNJANG KARIER
Ada beberapa faktor yang dapat menunjang kita dalam berkarier, adapun faktor penentu keberhasilan adalah sebagai berikut :
1.Job deskription
seseorang dalam mencapai tujuannya harus selalu dapat bekerja atas dasar job descriptionnya sesuai dengan fungsinya
2.Memiliki keterampilan dasar ( basic skill)
keterampilan dasar sangat penting untuk kita plihara terus karena dengan keterampilan tersebut dapat menuntut ketepatan, kecepatan, kerapian, dll.
3.An iron will in the velvet voice
segala sesuatu yang di ucapkan secara lisan harus dengan nada yang sopan dan ramah
4.Agenda kerja
aganda kerja dibuat untuk mengingatkan kita akn tugas-tugas pad atasan.
5.Kekompakan sebagai team
semakin tinggi jabatan makan akan semakin berat tanggung jawab dan keputusan yang harus diambil, dan diperlukan loyalitas dengan rekan-rekan kantor untuk dapat saling mendukung.
6.Inter personal skill
adalah kemampuan dalam bersikap dewasa, berprilakusopan, bijaksana, sensitif dan luwes dalam berdaptasi dengan orang lain.
7.Wawasan
kemampuan membaca kebutuhan agar dapat mengembangkan lingkungan mikro maupun makro yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaan tempat bekerja.
D.PENAMPILAN SERASI
Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, dan berbusana atau berpakaian yang yang baik sangat menunjang penampilan yang serasi guna menunjang komunikasi. Keseimbangan penampilan nampak dari luar juga kesiapan mental. Dan bila hal itu tidak diperhatikan dapat membuat ketidak serasian dalam penampilan.
E . LAMBANG-LAMBANG DALAM KOMNIKASI
Semakin pandai berkomunikasi semakin lengkap orang tersebut mengoperasikan lambang-lambang dalam komunikasi, seperti dibawah ini :
1.lambang gerakan tubuh dan gerakan anggota badan
2.lambang gambar dan huruf serta angka-angka
3.lambang benda-benda tertentu
4.lambang warna
Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa banyak berfikir. Arti dari lambang dan simbol dapat langsung ditangkap oleh manusia dalam kegiatan berkomunikasi dan tidak terjadi begitu saja. Terlebih dahiulu harus ada proses pembelajaran yaitu pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang tersebutmencerminkan penguasaan makna atas proses pembelajaran.
Dalam arti luas adalah sebagai proses pembelajaran yang meliputi sosialisasi komplek yang ada dimasyarakatnya, sedangkan dalam arti sempit adalah suatu pembelajaran yang merupakan aktivitas yang memiliki tujuan tertentu yang dilakukan melalui pendidikan formal.
KOMUNIKASI BISNIS
BAB 5
A . SUMBER
Sumber merupakan dasar yang digunakan dalampenyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Dan sumber tersebut dapat berupa lembaga,buku, dokuman dan lain-lain.
B. KOMUNIKATOR
Dalam berkomunikasi setiap orang dapat menyampaikan pesan sebaga suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan dan begitu sebaliknya :
1.penampilan
2.penguasaan masalah
3.perguasaan bahasa
kefefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh si komunikator itu sendiri. Fungsin komunikator adalah pengutaraan pikiran dan perasaannyayaitu dalam bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu.
Pendapat atau perilaku komunikan dapat dijadikan sasaran yang akan mengkaji siapa komunikator yang menyampaikan informasi itu.
1.Etos kominikator
Etos adalah nilai diri seseoramg yang merupakan panduan dari konisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses memahami pikiran yang bersangkutan. Afeksi adalah perasaan yang timbul dari luar dan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangaan.
Etos tidak timbul pada seseorang dengan begitu saja akan tetapi ada faktor-faktor lain sebagai berikut :
a . kesiapan
seorang komunikator harus dapat menunjukan kepada orang lain bahwa telah siap secara matang dan kesiapan ini akan terlihat pada gaya komunikasi yang meyakinkan.
b. kesungguhan
seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik yang dibicarakan harus mempunyai kesungguhan kepada pihak komunikan.
c. ketulusan
seorang komunikator harus dapat menunjukan ketulusan dan membarikan kesan bahwa ada niat yang tulus dalam hati dan perbuatannnya.
d. kepercayaan
seorang komunikator harus mampu menguasai diri dalam menghadapi segala situasi kondidi yang ada dengan memberikan suatu kepercayaan.
e. ketenangan
orang lain akan menaruh kepercayaan darai sikap komunikator yang tenang dalam penampilan dan kata-kata.
f. keramahan
seorang komunikan akan menaruh simpatiknya apabila komunikator mempunyai sikap yang selalu ramah.
g. kesederhanaan
suatu kesederhanaan tidak hanya dilihat dari segi fisik tetapi juga dari cara seorang komunikator dapat memyampaikan pikiran dan perkataannya dngan gaya yang sederhana.
2.Sikap komunikator
Dalam kegitatan berkomunikasi yang melibatkan orang lain , pada diri komunikator terdapat 5 sikap:
1.reseptive (reseptif)
2.selective (selektif)
3.dijestif (digestive)
4.assimilative (asimilatif)
5.transmissive (transmisif)
C.PESAN
Pesan adalah penyampaian berita secara keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator dan mempunyai maksud isi dari tujuan akhir disampaikannya pesan.
1.Penyampaian pesan
* lisan
* face to face
* ataupun dengan media dan saluran lainnya
2.Bentuk-bentuk pesan
* informatif (bersifat memberikan keterangan)
* persuasif (berisikan bujukan)
* koersif (bersifat memaksa)
3.Ada beberapa persyaratan pesan yang harus dipenuhi antara lain :
* umum
* jelas dan gamblang
* bahasa yang jelas
* positif
* seimbang
* penyesuaian dengan keinginan komunikasi
D.CHANNEL / SALURAN
Channel adalah saluran penyampaian pesan, atau dapat pula disebut sebagai media. Mdia komunikasi dikategorikan 2 bagian :
a. media umum
b. media massa
E. KOMUNIKASI
Komunkasi dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a. personal
~komunikasi yang ditujukan kepada sasarn tunggal
b. kelompok
~komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu
c. massa
~komunikasi yang ditunjukan kepada massa atau ditujukan kepada media massa.
F. EFEK
Efek merupakan hasil akhir dari sebuah komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku seseorang, sesuai atau tidak dengan keinginan kita. Ada beberapa hasil dari efek berkomuikasi :
1.personal opinion (pendapat pribadi)
2.public opinion (pendapat umum)
3.majority opinion (pendapat terbesar dari masyarakat)
G. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN DALAM PROSES KOMUNIKASI
1. Empat tahap komunikasi
* pengumpulan fakta
* perncanaan
* komunikasi
* evaluasi
2. Prosedur mencapai effect yang dikehendaki
attention ( perhatian )
interest ( kepentingan )
desire ( keinginan )
decision ( keputusan )
action ( tindakan )
KOMUNIKASI BISNIS
BAB 6
A.PERTEMUAN
Di dalam dunia bisnis atau usaha diperlukan adanya suatu langkah dalam penyusunan perencanaan, pengorganisasian, kegiatan, pelaksanaan kegiatan ataupun pengawasan. Supaya semua itu dapat terwujud maka diperlukan sebuah forum untuk sebuah pertemuan yang nantinya dapat mempertemukan gagasan, ide, pendapat, dan saran yang dapat dijadikan bahan dasar dalam penyusunan langkah-langkah di atas.
B.RAPAT
Rapat juga memiliki kewenangan dalam pertemuan untuk membuat keputusan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
undangan rapat
pengaturan ruang rapat
perlengkapan rapat
C. KOMUNIKASI DALAM PERTEMUAN DAN RAPAT
Dalam setiap rapat dan pertemuan, pesrta harus dapat menyadari posisinya dalam forum tersebut, seperti dibawah ini :
1.mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab
2.mampu berperan sebagai komunikator yang aktif akan tetapi tidak memonopoli pembicaraan
3.mampu berperan sebagasi komunikan yang sangat responsif tetapi tidak emosional
4.mampu berperan sebagai penyelaras yang bijaksana dan adil tetapi tidak kehilangan pendirian.
5.Mampu mengendalikan diri dan menghindarkan terjadinya debat serta tidak bertele-tele.
D. TEKNIK BERBICARA, MEMBACA, DAN MENDENGARKAN
Berbicara merupakan bagian dari komunikasi yang paling efektif. Karena sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Sedangkan teknik membaca merupakan menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang dibaca. Demikian dengan mendengarkan, terlihat memang lebih mudah akan tetapi sesungguhnya mendengarkan harus disertai sikap ingin tahu, sabar, dan mampu mencerna isi suara yang dudengatkan. Untuk dapat menjadi pengdengar yang baik diperlukan konsentrasi dan kepekaan indera pendengaran kita, sehingga hasil dari perbuatan mendengarkan adalah tambahnya pengatahuan , informasi dan menyeleksi keputusan yang bebobot.
E. MENYUSUN PESAN
Ada beberapa peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas dalam komunikasi :
1.saluran komunikkasi harus diketahui secara pasti
2.adanya saluran komunikasi yang formal pada setipa anggota komunikasi
3.jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin
4.garis komunikasi formal secara keseluruhan harusnya dipergunakan secara normal
5.oranr-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur organisasi harus orang-orang yang cakap
6.garis komunikasi seharusnya tidak mendapat gangguan sementara organisasi sedang berfungsi
7.setiap komunikasi harus dipisahkan
Beberapa iiformasi yang menimbulkan reaksi negatif terhadap komunikasi :
informasi tidak tertangkap
membuat kesalahan
menunda atau menumpuk pekerjaan
penyaringan
hanya menagkap garis besarnya saja
melempar tugas pada orang lain
menghindari informasi
Komunikasi lebih cenderung lebih merupakan suatu teknik dari suatu sikap. Oleh karena itu seorang manajer hampir tersita seluruh waktunya untuk hal-hal seperti dibawah ini :
1.menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
2.memberikan arahan kepada para manajer bawahannya dengan berbagai informasi untuk kelancaran kerja mereka
3.menyampaikan berbagai informasi kepada staffnya
4.mengatur dan menetapkan strategi
5.menerima dan mengartikan penampilam-penampilan semua orang yang bekerja baginya
6.berkomunikasi dengan berbagai pihak diluar perusahaan. Termasuk para pelanggan, instansi pemerintahusaha perdagangan dan masyarakat umum.
KOMUIKASI BISNIS
BAB 7
Pentingnya Komunikasi
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara dengan . Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia
Pengertian lain Komunikasi
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti :
(1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi;
(2) proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama;
(3) seni untuk mengekspresikan gagasan; dan
(4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
1.William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals – buku public opinion).
2.Wilbur Schram : dalam uraiannya “How Communication Work” mengatakan komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common. Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan informasi …. agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.
3.Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
4.Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi : ”communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol…” (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari beberapa pengertian diatas ada dua nilai :
~informasi, berupa lambang, gambaran –> jadi stimulans;
~persuasy, proses pemindahan, hendak mencapai satu sasaran sedangkan : pesan atau message adalah wujud dan proses pengoperannya.
o Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
o Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikator (stimulus) memberikan rangsangan kepada komunikan. Sikap Ide Pemahaman suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan. Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
DI.Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
DII.Apa message : pesan, ide, gagasan)
DIII.Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
DIV.Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
DV.Dengan hasil/dampak apa? (effect hasil komunikasi)
Kesimpulan :
Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator. Jadi proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara dengan . Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.
Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam hubungan dengan , dimana pihak menganggap pernyataan mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh sebagai “Indonesia Gudang Teroris”. Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut.
Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.
Penerapan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Komunikasi secara garis besarnya dibedakan atas dua macam cara yaitu komunikasi kedalam dankomunikasi keluar. Komunikasi kedalam itu sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan, dibedakan pula atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Komunikasi vertikal berarti proses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya. Dengan demikian komunikasi vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh pimpinan dengan jalan pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk.
Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan :
1. Untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan
2. Untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.
Proses itu meliputi unsur sebagai berikut :
Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan
Pesan, yaitu isi perintah, instruksi atau pemberitahuan lain, artinya perihal, ide, pikiran, informasi, opini, dan sebagainya.
Saluran atau Channel / Media, yaitu alat yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan.
Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan
Efek , yaitu pengaruh akibat hasil komunikasi yang dilakukan komunikator terhadap komunikan.
Bagi seorang pimpinan maka yang terpenting adalah unsur yang kelima(efek). Unsur inilah yang harus selalu mendapat perhatian pimpinan. Pimpinan harus senantiasa bertanya apakah komunikasi yang ia lakukan ada efeknya dan bila ada sejauh mana efek itu, kalau tidak ada apa sebabnya. Sukses tidaknya komunikasi, dalam garis besarnya juga kepemimpinan tergantung dari efek kegiatan komunikasi yang dilakukan. Sudah barang tentu hal ini tergantung dari apa dan bagaimana yang ia komunikasikan. Semuanya ini harus diadakan pengecekan-pengecekan.
Komunikasi dalam Organisasi
Ada tiga arah umum komunikasi dalam organisasi yaitu :
1. Komunikasi vertikal dari atas ke bawah
2. Komunikasi vertikal dari bawah ke atas
3. Komunikasi horisontal
Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya. Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi dari luar, atau eksternal. Informasi dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat berjalan memperoleh pengalaman dan memperbaiki hubungannya ,dengan masyarakat lingkungannya.
Komunikasi vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs intruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, memberi penjelasan tentang kebiasaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Komunikasi dalam Bisnis
Pentingnya komunikasi merupakan kegiatan bisnis tidak akan berhasil jika tidak ada komunikasi. Komunikasi bisnis dapat dilakukan di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi perlu dibina secara baik dengan para karyawan agar mereka lebih yakin dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam komunikasi bisnis dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Komuikasi internal
komunikasi intern ini sangat penting untuk menjaga kelancaran jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akan timbul miskomunikasi antar bagian-bagian, seksi-seksi dalam perusahaan
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat, pemerintah pada umummnya dan pada khhususnya terhadap para konsumen atau langganan.
Komunikasi dalam Administrasi
Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan mempergunakan bahasa administrasi. Agar supaya proses komunikasi ini berjalan / terlaksana secara effisien maka harus diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi empat macam persyaratan yaitu
Singkat (concise )
Jelas ( clear )
Lengkap ( complete )
Tepat ( correct )
Didalam komunikasi administrasi, kita menggunakan , barang cetakan, dan sebagainya. Yang dimaksud dengan adalah sehelai kertas atau lebih yang memuat suatu bahan komunikasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun kedudukannya dalam organisasi atau kantor suatu perusahaan.
Teknik Komunikasi Bisnis
Didalam Teknik Komunikasi Bisnis Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis, antara lain :
1. Mencetak bulletin
Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan tentang produk baru yang sedang dikerjakan ataupun kerangka-kerangka ilmiah / berita umum yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Membuat film documenter
Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan.
3. Publicity
Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan , seperti sejarah berdirinya perusahaan, ide yang mendorong mengapa perusahaan ini didirikan di tempat ini, apa manfaat dari produksi ini ditinjau dari segi pembangunan bangsa, apa keunggulan produk ini dan sebagainya. Publicity ini tidak usah dibayar pemuatannya dalam kabar karena dimuatnya dalam bentuk berita.Di dalam publicity sifat komersial tidak terlalu menonjol.
4. Promosi
Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa yang tercakup dalam kegiatan promosi. Promosi berarti semua usaha yang bertujuan meningkatkan penjualan, termasuk kedalamnya personal selling, advertising, publicity dan sales promotion. Sales promotion berarti setiap usaha untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek seperti display, show, demontrasi, memberi hadiah-hadiah, mengadakan undian dan sebagainya
Iklan Sebagai Media Komunikasi Bisnis
Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan barang-barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor-faktor marketing mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur-unsur :
o perencanaan produksi
o penentuan merek dagang
o penentuan bentuk kemasan
o kebijaksanaan harga
o penyusunan saluran penjualan
o penjualan secara pribadi
o periklanan dan promos
Jika iklan konsumen itu ditujukan langsung pada khalayak yang memakainya maka iklan bisnis diarahkan khusus kepada mereka yang mempunyai bisnis, usaha dagang yang berkaitan dengan produk tersebut. Jika iklan untuk konsumen disebarluaskan melalui media massa atau menggunakan media forum maka iklan bisnis mempunyai media khusus. Meskipun kadang-kadang juga menggunakan media massa namun para pengusaha lebih suka mengeluarkan media melalui humas. Sebagai contoh informasi tentang produk disalurkan melalui prospektus perusahaan, bulettin, pamflet, leaflet, poster, surat menyurat langsung terhadap relasi, pameran dagang atau expo, pameran hasil. Periklanan bisnis tersebut selain memberikan informasi melalui media secara tertulis maupun lisan tetapi juga menempuh cara-cara yang bersifat demontrasi seperti memperagakan produk secara langsung pada suatu kesempatan. Iklan bisnis dapat terbagi atas:
1. Iklan bisnis industri
Yang dimaksud dengan iklan bisnis industri adalah iklan yang ditujukan kepada kalangan bisnis dan industri awan. Yang diharapkan dari kalangan tersebut ialah penggunaan secara langsung hasil suatu industri atau kemampuannya untuk mempengaruhi relasi bisnis atau industrinya untuk menggunakan produk tertentu.
2. Iklan bisnis dagang
Iklan yang ditujukan kepada kalangan pedagang ( umumnya berupa pedagang kecil, pedagang keliling, pedagang eceran ) yang diharapkan dapat membeli langsung hasil produksi suatu industri kemudian dapat diperdagangkan lagi kepada relasinya apakah itu pedagang ataupun konsumen.
3. Iklan bisnis professional
Adalah yang ditujukan kepada kalangan profesional untuk memperkenalkan barang, jasa yang secara khusus hanya dipergunakan oleh kalangan tersebut. Yang dimaksud profesional adalah mereka yang bekerja berdasarkan suatu etik dan aturan-aturan serta norma-norma profesi tertentu. Misalnya guru, dosen, dokter, insiyur, akuntan, pengacara, ahli mesin, dan lain-lain.
Beberapa alasan utama mengapa para pengusaha menggunakan iklan untuk berkomunikasi dalam dunia usaha / bisnis Disamping untuk menjual barang atau jasa, periklanan juga membantu :
1.Mendorong para pengusaha berproduksi dan membuat barang yang lebih baik karena timbulnya permintaan yang lebih banyak terhadap barang yang dibuatnya.
2.Mendorong penyaluran dan penyebaran yang lebih cepat, karena masyarakat konsumen dan para pengecer merasakan kebutuhan akan barang tersebut
3. Meningkatkan penggunaan suatu barang atau jasa
4. Mengumumkan adanya penawaran istimewa.
5. Memberitahukan perusahaan yang mendukung pembuatan barang tersebut.
6. Mempengaruhi orang-orang yang dapat mempengaruhi calon-calon
pembeli Untuk menghadapi persaingan
REFERENSI :
www.google.com
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab6-komunikasi_dalam_bisnis.pdf
NAMA : MARCHELA IRDANI
KELAS : 2 DD 04
NPM : 30206787
TUGAS KOMUNIKASI BISNIS
BAB 1
LATAR BELAKANG PENYELENGARAAN KOMUNIKASI DNGAN PASAR
Penyelengaraan komunikasi dengan pasar merupakan suatu syarat mutlak setiap produsen yang ditujukan kepada konsumen. Sebagai penjamin kelangsungan usaha meraka agar teru maju dan berkembang.
Sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain seperti surat, pengiriman kawat, telepon, kunjungan pribadi dan lain lain. Untuk berkomunikasi dengan daerah pemasaran yang luas kita dapat menggunakan komunkasi pemasaran khusus seperti periklanan. Karena periklanan merupakan alat pemasaran yang merupakan bidang komunikasi massa.
KONSEP DASAR DAN PERANAN KOMUNIKASI
Komunikasi dapat diartikan sebagai alat untuk bertukar pendapat.
Pengertian komunikasi menurut :
1. Edward depari
komunikasi adalah alat penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang yang ditujukan kepada penerima pesan.
2. James A. F stoner
komunikasi adalah proses dimana seseorang yang memberikan pesan dengan cara pemindahan.
3. Jonh R. schemerhorn
komunikasi adalah proses pribadi dalam menerima dan mengirim simbol yang berarti dalam kepentingan mereka.
4. William F. glueck
komunikasi dibedakan menjadi :
a. interpersonal communication
pertukaran informasi antara 2 orang atau lebih dalam kelompok kecil manusia.
b. Organization communication
informasi yangdiberikan dan dipindahkan kepada orang banyak, pribadi atau lembaga-lembaga di luar yang ada hubungannya.
Definisi komunikasi menurut beberapa pandangan :
• Charles H . cooley
komunikasi terjadi karena hubungan antara manusia dan mengartikan lambang dengan dipikirkan bersama
• Carl L. Hovland
suatu sistem yang menyusun prinsip dalam bentuk yang tepat dan membentuk pendapat-pendapat yang selanjutnya di kemukakan dalam bentuk komunikasi.
• William albig
komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti individu.
• Wilbur schramm
kita berusaha mengadakan persamaan dengan orang lain
• Sirr geral barry
komunikasi memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman karen itu maka orang dapat saling mengerti dan percaya.
Pada dasarnya komunikasi merupakan :
a. landasan atau dasar aktifitas
b. dasar atau landasan terjadinya kerja sama
atau dengan kata lain peranan komunikasi dapat diartikan sebagai berikut :
a. sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian
b. sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan
1. proses komunikasi
Dalam proses komunikasi personal akan terjadi proses encoding dan decodin. Encoding artinya menjabarkan atau menggantikan ide kedalam bahasa. Sedangkan decocing artinya menjabarkan bahasa dalam bentuk ide.
2. elemen-elemen komunikasi
MURPHY menyatakan elemen komunikasi adalah :
a. sender-writer, speker, encoder
b. mesagge
c. medium- letter, memo, report, specch, chart
d. receiver-reader, listener, perceiver, decoder
3. motivasi untuk berkomunikasi
berkomunikasi terjadi karena didorong oleh komunikasi :
a. mengurangi ketidak pastian
b. memecahkan masalah
c. meningkatkan keyakinan
d. kontrol situasi
e. balikan (feed back)
C. TUJUAN KOMUNIKASI
A. Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang di sampaikan
B. Merangaang pikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsangan yang ia terima
C. Melakukan suatu tindakan yag selaras sebagaimana yang diharapkan dengan adanya penyampaian pesan tersebut.
D. Memahami orang lain tentang apa yang diinginkan masyarakat.
D. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi meliuti :
1. komunikator yaitu penerima pesan
2. komunikan yaitu pihak penerima pesan
3. pesan/berita/warta
4. respom yaitu tanggapan
5. media yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
E. KOMUNIKASI TATAP MUKA
Tujuan komunikasi tatap muka adalah :
a. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah
b. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam mneyelesaikan masalah
c. mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik
d. mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka lebih baik
e. dapat mengembangan keterampilan dalam meningkatkankomunikasi tatap muka
BAB 2
KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIANNYA
Menurut cara penyampaiannya kominikasi di bedakan menjadi :
a. komunikasi secara lisan
• komunikasi secara langung dan tidak di batasi oleh jarak, dan bertatap muka secara langsung
• komunikasi secara tidak langsung, dibatasi oleh jarak
b. komunikasi secara tertulis
• dalam bentuk surat dan di gunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, padat dan jelas
• naskah, untuk menyampaikan berita yang sifatnya kompleks
• blanko, untuk menyampaikam berita dalam bentuk daftar
• gambar dan foto
• spanduk
KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Dalam proses komunikasi terjadi interaksi antara kedua belah pihak yaitu sebagai berikut :
a. komunikasi langsung
proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa perantara orang ketiga ataupun media komunokasi lainnya.
b. komunikasi secara tidak langsung
proses komunikasi yang berlangsung karena bantuan dari pihak ketiga ataupun media komunikasi lainnya.
KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Menurut perilaku komunikasi dibedakan menjadi :
a. komunikasi formal
komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi/ perusahaan yang tata caranya sudah di atur dalam struktur organisasi tersebut.
b. komunikasi informal
komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi/ perusahaan yang tata caranya tidak diatur dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan secara resmi.
c. komunikasi non formal
komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal. Komukanikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan bersifat pribadi.
KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Menurut maksud dilakukannya komunikasi dapat di bedakan sebagai berikut :
1. berpidato
2. ceramah
3. prasaran
4. wawancara
5. perintah atau tugas
KOMUNKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Dalam komunikasi, menurut ruanh linkupnya dibedakan menjadi :
a. komunikasi internal
komunikasi yang belangsung dalam organisasi ataupun perusahaan yang anggotanya mereka saja. Komunikasi internal dibedakan menjadi :
1. komunikasi vertikal
komunikasi dari atas ke bawah
2. komunikasi horisontal
komunikasi antaran orang-orang yang kedudukannya sejajar.
3. Komunikasi diagonal
komunikasi antar orang-orang yang mempunysai kedudukan yang tidak sejajar.
b. komunikasi eksternal
komunikasi yang belangsung antaa anggota organisasi / perusahaan dengan masyarakat yang ada diluar organisasi. Komunikasi dengan pihak luar tersebut dapat berbentuk :
1. eksposisi, pameran, promosi, publikasi
2. komperensi pers
3. siaran televisi dan radio
4. bakti sosial
komunikasi eksternal bermaksud untuk mendapatkan kepercayaan, bantuan, dan kerja sama dari masyarakat.
KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI
Komunikasi menurut aliran dari informasinya dapat dibedakan menjadi :
a. komunikasi 1 arah
komuikasi yang terjadi dari sati pihak saja.
b. komunikasi 2 arah
komunikasi yang terjadi dengan timbal balik(feed back)
c. komunikasi ke atas
komunikasi yang terjadi antara bawahan dengan atasan.
d. komunikasi ke bawah
komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan.
e. komunikasi ke samping
komunikasi antara orang yang memiliki kedudukan yang sejajar.
KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN
Komunikasi menurut jaringan kerja di bedakan menjadi :
a. komunikasi jaringan kerja rantai
komunikasi yang mengikuti pola komunikasi formal
b. komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi yang terjadi seperti lingkaran yang merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai
c. komunikasi jaringan bintang
komunikasi yang melalui satu central dan saluran yang dilalui lebih pendek.
KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi menurut peranan individi dibagi menjadi beberapa macam antara lain :
a. komunikasi antara individu dengan individu yang lain
komunikasi ini terjadi secar formal ataupun informal, individu tersebut sebagai komunikator yang dapat mempengaruhi individu yang lainnya.
b. komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
komunikasi ini terjadi karena individu mampu mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
c. komunikasi antar individu dengan 2 kelompok atau lebih
kominikasi ini individu berperan sebagai perantara antara 2 kelompok atau lebih, sehingga lebih selaras.
KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
komunikasi itu terjadi antara individu atau kelompok, oleh karen itu komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. komunikasi perseorangan
kominikasi yang terjadi antara individu dengan permasalahan yang bersifat individu juga.
b. komunikasi kelompok
komunikasi antara kelompok yang berhubungan dengan orang banyak.
KELAS : 2 DD 04
NPM : 30206787
TUGAS KOMUNIKASI BISNIS
BAB 1
LATAR BELAKANG PENYELENGARAAN KOMUNIKASI DNGAN PASAR
Penyelengaraan komunikasi dengan pasar merupakan suatu syarat mutlak setiap produsen yang ditujukan kepada konsumen. Sebagai penjamin kelangsungan usaha meraka agar teru maju dan berkembang.
Sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain seperti surat, pengiriman kawat, telepon, kunjungan pribadi dan lain lain. Untuk berkomunikasi dengan daerah pemasaran yang luas kita dapat menggunakan komunkasi pemasaran khusus seperti periklanan. Karena periklanan merupakan alat pemasaran yang merupakan bidang komunikasi massa.
KONSEP DASAR DAN PERANAN KOMUNIKASI
Komunikasi dapat diartikan sebagai alat untuk bertukar pendapat.
Pengertian komunikasi menurut :
1. Edward depari
komunikasi adalah alat penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang yang ditujukan kepada penerima pesan.
2. James A. F stoner
komunikasi adalah proses dimana seseorang yang memberikan pesan dengan cara pemindahan.
3. Jonh R. schemerhorn
komunikasi adalah proses pribadi dalam menerima dan mengirim simbol yang berarti dalam kepentingan mereka.
4. William F. glueck
komunikasi dibedakan menjadi :
a. interpersonal communication
pertukaran informasi antara 2 orang atau lebih dalam kelompok kecil manusia.
b. Organization communication
informasi yangdiberikan dan dipindahkan kepada orang banyak, pribadi atau lembaga-lembaga di luar yang ada hubungannya.
Definisi komunikasi menurut beberapa pandangan :
• Charles H . cooley
komunikasi terjadi karena hubungan antara manusia dan mengartikan lambang dengan dipikirkan bersama
• Carl L. Hovland
suatu sistem yang menyusun prinsip dalam bentuk yang tepat dan membentuk pendapat-pendapat yang selanjutnya di kemukakan dalam bentuk komunikasi.
• William albig
komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti individu.
• Wilbur schramm
kita berusaha mengadakan persamaan dengan orang lain
• Sirr geral barry
komunikasi memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman karen itu maka orang dapat saling mengerti dan percaya.
Pada dasarnya komunikasi merupakan :
a. landasan atau dasar aktifitas
b. dasar atau landasan terjadinya kerja sama
atau dengan kata lain peranan komunikasi dapat diartikan sebagai berikut :
a. sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian
b. sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan
1. proses komunikasi
Dalam proses komunikasi personal akan terjadi proses encoding dan decodin. Encoding artinya menjabarkan atau menggantikan ide kedalam bahasa. Sedangkan decocing artinya menjabarkan bahasa dalam bentuk ide.
2. elemen-elemen komunikasi
MURPHY menyatakan elemen komunikasi adalah :
a. sender-writer, speker, encoder
b. mesagge
c. medium- letter, memo, report, specch, chart
d. receiver-reader, listener, perceiver, decoder
3. motivasi untuk berkomunikasi
berkomunikasi terjadi karena didorong oleh komunikasi :
a. mengurangi ketidak pastian
b. memecahkan masalah
c. meningkatkan keyakinan
d. kontrol situasi
e. balikan (feed back)
C. TUJUAN KOMUNIKASI
A. Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang di sampaikan
B. Merangaang pikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsangan yang ia terima
C. Melakukan suatu tindakan yag selaras sebagaimana yang diharapkan dengan adanya penyampaian pesan tersebut.
D. Memahami orang lain tentang apa yang diinginkan masyarakat.
D. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi meliuti :
1. komunikator yaitu penerima pesan
2. komunikan yaitu pihak penerima pesan
3. pesan/berita/warta
4. respom yaitu tanggapan
5. media yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
E. KOMUNIKASI TATAP MUKA
Tujuan komunikasi tatap muka adalah :
a. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah
b. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam mneyelesaikan masalah
c. mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik
d. mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka lebih baik
e. dapat mengembangan keterampilan dalam meningkatkankomunikasi tatap muka
BAB 2
KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIANNYA
Menurut cara penyampaiannya kominikasi di bedakan menjadi :
a. komunikasi secara lisan
• komunikasi secara langung dan tidak di batasi oleh jarak, dan bertatap muka secara langsung
• komunikasi secara tidak langsung, dibatasi oleh jarak
b. komunikasi secara tertulis
• dalam bentuk surat dan di gunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, padat dan jelas
• naskah, untuk menyampaikan berita yang sifatnya kompleks
• blanko, untuk menyampaikam berita dalam bentuk daftar
• gambar dan foto
• spanduk
KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Dalam proses komunikasi terjadi interaksi antara kedua belah pihak yaitu sebagai berikut :
a. komunikasi langsung
proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa perantara orang ketiga ataupun media komunokasi lainnya.
b. komunikasi secara tidak langsung
proses komunikasi yang berlangsung karena bantuan dari pihak ketiga ataupun media komunikasi lainnya.
KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Menurut perilaku komunikasi dibedakan menjadi :
a. komunikasi formal
komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi/ perusahaan yang tata caranya sudah di atur dalam struktur organisasi tersebut.
b. komunikasi informal
komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi/ perusahaan yang tata caranya tidak diatur dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan secara resmi.
c. komunikasi non formal
komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal. Komukanikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan bersifat pribadi.
KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Menurut maksud dilakukannya komunikasi dapat di bedakan sebagai berikut :
1. berpidato
2. ceramah
3. prasaran
4. wawancara
5. perintah atau tugas
KOMUNKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Dalam komunikasi, menurut ruanh linkupnya dibedakan menjadi :
a. komunikasi internal
komunikasi yang belangsung dalam organisasi ataupun perusahaan yang anggotanya mereka saja. Komunikasi internal dibedakan menjadi :
1. komunikasi vertikal
komunikasi dari atas ke bawah
2. komunikasi horisontal
komunikasi antaran orang-orang yang kedudukannya sejajar.
3. Komunikasi diagonal
komunikasi antar orang-orang yang mempunysai kedudukan yang tidak sejajar.
b. komunikasi eksternal
komunikasi yang belangsung antaa anggota organisasi / perusahaan dengan masyarakat yang ada diluar organisasi. Komunikasi dengan pihak luar tersebut dapat berbentuk :
1. eksposisi, pameran, promosi, publikasi
2. komperensi pers
3. siaran televisi dan radio
4. bakti sosial
komunikasi eksternal bermaksud untuk mendapatkan kepercayaan, bantuan, dan kerja sama dari masyarakat.
KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI
Komunikasi menurut aliran dari informasinya dapat dibedakan menjadi :
a. komunikasi 1 arah
komuikasi yang terjadi dari sati pihak saja.
b. komunikasi 2 arah
komunikasi yang terjadi dengan timbal balik(feed back)
c. komunikasi ke atas
komunikasi yang terjadi antara bawahan dengan atasan.
d. komunikasi ke bawah
komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan.
e. komunikasi ke samping
komunikasi antara orang yang memiliki kedudukan yang sejajar.
KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN
Komunikasi menurut jaringan kerja di bedakan menjadi :
a. komunikasi jaringan kerja rantai
komunikasi yang mengikuti pola komunikasi formal
b. komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi yang terjadi seperti lingkaran yang merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai
c. komunikasi jaringan bintang
komunikasi yang melalui satu central dan saluran yang dilalui lebih pendek.
KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi menurut peranan individi dibagi menjadi beberapa macam antara lain :
a. komunikasi antara individu dengan individu yang lain
komunikasi ini terjadi secar formal ataupun informal, individu tersebut sebagai komunikator yang dapat mempengaruhi individu yang lainnya.
b. komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
komunikasi ini terjadi karena individu mampu mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
c. komunikasi antar individu dengan 2 kelompok atau lebih
kominikasi ini individu berperan sebagai perantara antara 2 kelompok atau lebih, sehingga lebih selaras.
KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
komunikasi itu terjadi antara individu atau kelompok, oleh karen itu komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. komunikasi perseorangan
kominikasi yang terjadi antara individu dengan permasalahan yang bersifat individu juga.
b. komunikasi kelompok
komunikasi antara kelompok yang berhubungan dengan orang banyak.
KONDISI PENGANGGURAN DI INDONESIA
Studi Kasus Pada Kota Bekasi
Dari tahun ke tahun
Disusun Oleh
Marchela irdani
30208767
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan
2009
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul usaha pembuatan sepatu dan sandal.
Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.
Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.
Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1.Bapak Nurhadi selaku dosen pengantar ekonomi pembangunan
2.Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
3.Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
4.Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca
Bekasi, Desember 2009
Marchela irdani
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN MATERI
Bab ini berisi mengenai teori – teori yang memdasari penelitian, gambaran umum tentang kemiskinan, konsep serta definisi dari pengangguran.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penjabaran data penganguran yang dibutuhkan.
BAB 4 KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran yang ditujukan kepada berbagai pihak yang merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan sehingga dapat berguna untuk kegiatan lebih lanjut.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keterbatasan lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia pada khususnya di daerah kota Jakarta sangat cukup tinggi dari tahun ke tahun, sehingga berpotensi untuk tidak dapat tertampungnya lulusan program pendidikan di lapangan kerja setiap tahun selalu meninggakat tidak pernah mengalami penurunan. Dan pada akhirnya masyarakat akan kehilangan kepercayaan secara signifikan terhadap eksistensi lembaga pendidikan jika masalah pengangguran masih terusseperti ini di tahun yang akan datang.
Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan "pendidikan" dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada. Seiring berjalannya waktu Maka merembaknya isyu pengangguran terdidik menjadi sinyal yang cukup mengganggu bagi perencana pendidikan di negara-negara berkembang pada umumnya di Indonesia khususnya di daerah kota Jakarta.
Sementara dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek negative dari hal ini salah satunya tinggkat kriminalitas tiap daerah juga ikut bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun tidak sebatas pada kebijakan sektor pendidikan saja, namun merembet pada masalah lain secara multi dimensional. Fenomena pengangguran sering menyebabkan timbulnya masalah sosial lainnya sperti yang sudah diterangkan di atas. Di samping tentu saja akan menciptakan angka produktivitas sosial yang rendah, yang akan menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya.
Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini. Krisis ekonomi yang kini dihadapi ternyata telah memporakporandakan tatanan kehidupan bangsa. Data yang diperoleh saya dari Bappenas menunjukkan pada tahun 1998 penduduk miskin telah mencapai 80 juta orang, yang berarti mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 22,4 juta orang saja. Selanjutnya data BPS pun mencatat angka pengangguran pada tahun 1999 sebesar 6,37 juta orang. Yang kemudian di akhir 1999, jumlah pengangguran semakin membengkak, yakni mencapai 14 juta orang dan tenaga kerja setangah menganggur mencapai 35 juta orang itu adalah sebagian contoh prentase penganguran yang ada di Indonesia secara umum pada tahun 98 sampai dengan 99.
Rumusan Masalah
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Menurut data BPS angka pengangguran pada tahun 2002, sebesar 9,13 juta penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah yang berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian besar (5.78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun). Selain itu terdapat sebanyak 2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (hopeless). Situasi seperti ini akan sangat berbahaya dan mengancam stabilitas nasional.Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur yaitu yang bekerja kurang dari jam kerja normal 35 jam per minggu, pada tahun 2002 berjumlah 28,87 juta orang. Sebagian dari mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari tingkat pendidikan, upah rendah, yang mengakibatkan produktivitas rendah. Dengan demikian masalah pengangguran terbuka dan setengah penganggur berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang :
A. Tingkat kemiskinan di kota Jakarta
B. Perkembangan tingkat kemiskinan di kota Jakarta
2.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua kegunaan yakni sebagai berikut
Bersifat Teoritis
Bagi mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang tingiinya angka pengangguran
Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa dan pemerhati masalah sosial khususnya tentang penggauran
BAB II
KAJIAN MATERI
A.Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 60 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. enurut Teori Klasik (1729-1790), pengangguran itu bersifat sukarela, karena tidak sesuainya tingkat upah dengan aspirasi pekerja. Bertambahnya jumlah pengangguran dalam masyarakat terjadi karena orang menunggu pada masa transisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Teori ini menyebutkan bahwa untuk mengurangi pengangguran tidak diperlukan campur tangan pemerintah karena pengangguran yang terjadi sifatnya sukarela. Selain itu unit-unit pelaku ekonomi percaya bahwa upah dan tingkat harga yang fleksibel dapat menyesuaikan diri secara otomatis untuk mencapai titik keseimbangan dalam perekonomian.
B.Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
RUMUS
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1.Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya hanya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan yang menjadi pihak penyedia.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Karena Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah terlebih di kota besar maka akan meningkatkan pula kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek atau perubahan keadaan suatu Negara secara tiba-tiba yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
BAB III
PEMBAHASAN
A. MASALAH PENGANGURAN SECARA UMUM
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
Permagangan mungkin salah satu alternatif solusi praktis dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa dunia usaha terkesan tertutup terhadap mahasiswa yang datang untuk melakukan kegiatan penelitian (riset) sehingga menguatkan adanya kesenjangan tersebut. Tapi ini juga belum ditangani secara serius dan terpadu.
Salah satu bentuk pengangguran yang populer dewasa ini adalah pengangguran terdidik. Kekurangselarasan antara perencanaan pembangunan pendidikan dengan perkembangan lapangan kerja merupakan penyebab utama terjadinya jenis pengangguran ini. Pengangguran terdidik secara potensial dapat menyebabkan
(1) timbulnya masalah-masalah sosial dengan tingkat rawan yang lebih tinggi.
(2) menciptakan pemborosan sumber daya pendidikan.
(3) menurunkan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan.
Apresiasi ini sebenarnya harus menjadi "Conditio sine Quanon" untuk pembangunan SDM. Sulit dibayangkan SDM berkualitas akan tercapai bila tidak disertai oleh meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) pendidikan. Dan akan sangat muskil APK meningkat, bila tidak disertai oleh apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap pendidikan.
Tabel 1
Perkembangan APK Perguruan Tinggi
PERIODE
TAHUN
MAHASISWA
PENDUDUK
19 - 24 Age
APK (%)
Seb.Repelita
Repelita I
Repelita II
Repelita III
Repelita IV
Repelita V
1968
1973
1978
1983
1988
1992
156.500
231.000
342.166
823.925
1.356.756
1.795.500
9.705.000
11.962.000
14.747.000
15.667.600
19.464.700
21.288.100
1.61
1.93
2.32
5.26
6.97
8.43
Sumber : Pusat Informatika, Balitbang Dikbud
Menurunnya apresiasi masyarakat terhadap pendidikan itu di , ditandai oleh:
(a) berkurangnya jumlah siswa (di samping akibat keberhasilan KB),
(b) meningkatnya jumlah tenaga kerja (TK) unskill and uneducated dalam sektor sekunder,
(c) rendahnya angka melanjutnya pendidikan (di Jawa Barat hanya 57% lulusan SD meneruskan ke SMP),
(d) meningkatnya jumlah pengguna jasa pendidikan luar negeri.
Tabel 2
Analisis Keseimbangan antara Kebutuhan dan Penyediaan Tenaga Kerja menurut Tingkat Pendidikan Sampai Pelita VI
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
KEBUTUHAN (000)
%
PERSEDIAAN (000)
%
KESEIMBANGAN(000)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tidak sekolah
Tid. tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SLKTP
Tamat SMU
Tamat SMK
Tamat PT (S0)
Tamat PT (S1)
-3.900.1
954.7
8.429.5
2.164.1
382.7
1.411.9
1.551.0
343.7
173.2
-33.9
8.3
73.2
18.8
3.3
12.3
13.5
3.0
1.5
0.0
1.817.2
2.530.2
2.104.0
153.4
2.191.0
2.041.8
393.3
630.6
0.0
15.3
21.3
17.7
1.3
18.5
17.2
3.3
5.3
*)
862.5
-5.899.3
-60.1
-229.3
779.1
490.8
49.6
457.4
Jumlah
11.510.7
100
11.861.5
100
350.8
Sumber: Bappenas, Depdikbud, Depnaker, dan BPS, 1993
B. DATA PENGANGGURAN KHUSUS DI KOTA JAKARTA
Meski menyandang predikat sebagai kota besar ternyata Jakarta masih menyimpan masalah serius. Selain masalah kemacetan lalu lintas, tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jakarta juga dihadapkan pada masalah tingginya angka pengangguran. Buktinya, jumlah pengangguran di kota Jakarta selalu meningkat setiap tahun. Hingga Agustus 2008 ini, pengangguran di Jakarta berjumlah 543 ribu orang atau bertambah 998 orang dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 542.002 orang. Penganggur itu rata-rata berusia 19 hingga 23 tahun.
Peningkatan jumlah pengangguran ini salah satunya disebabkan oleh derasnya laju urbanisasi dari daerah kota-kota besar. Selain juga diakibatkan banyaknya lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kondisi ini tak pelak membuat Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kota Jakarta bekerja ekstra keras. Kepala Disnakertrans mengatakan peningkatan jumlah pengangguran ini bukan hanya masalah Pemprov saja, melainkan juga menjadi masalah provinsi-provinsi lain di Indonesia. Bahkan sudah menjadi masalah nasional yang juga turut dipikirkan oleh pemerintah pusat. Sebab, tingginya jumlah pengangguran dikota Jakarta disebabkan oleh tak terbendungnya laju urbanisasi dari berbagai daerah ke kota-kota besar seperti Jakarta.
Saat ini Disnakertrans sedang memilah-milah dari jumlah 543 ribu pengangguran ini, mana yang memang asli usia produktif yang menganggur asal kota Bekasi dan mana yang berasal dari luar kota. Pemilahan ini berguna untuk mencari pemecahan masalah yang tepat. Disnakertrans juga berupaya menurunkan jumlah pengangguran hingga 20 persen di tahun 2009.
Langkah-langkah produktif untuk melaksanakan reorentasi lembaga pendidikan, reorentasi itu menyangkut recana mengurangi pengangguran yang ada, (1) reorentasi pendekatan, (2) reorentasi program, dan (3) reorentasi kelembagaan.
1. Reorentasi pendekatan, khususnya dalam memodifikasi pendekatan dari kuantitatif menjadi kuantitatif-kualitatif. Dalam arti pendekatan pemerataan harus diimbangi secara proporsional dengan perhatian terhadap mutu proses dan hasil pendidikan. Dengan demikian, secara bertahap mutu lulusan dapat lebih diterima dunia kerja dan secara absolut mampu mengimbangi laju dinamika dunia kerja. Konsekwensi dari pada itu, pendidikan harus dilihat sebagai upaya rasional. Dalam arti lain pendidikan harus dilihat sebagai proses investasi bukan lagi proses konsumtif. Sehingga pesan-pesan dan kepentingan yang berada di luar kepentingan pendidikan harus mulai dihapus. Dan campur tangan, dari pihak manapun, yang kurang proporsional dengan upaya peningkatan kualitas program pendidikan sebaiknya dihindari.
2. Reorentasi program, memberdayakan program "link and match" melalui "cooperative education" dan "dual system" dalam kurikulum. Untuk itu perlu peningkatan kemampuan dalam pembobotan kurikulum, mutu tenaga pengajar, dan kepedulian dunia kerja.
Lembaga pendidikan merupakan sub sistem dari sistem sosial pembangunan, oleh itu keberadaan dan eksistensinya tidak lepas dari sub sistem lainnya. Dengan demikian sharing ide maupun aktivitas lainnya yang bernuansa sinergi dengan komponen lain hendaknya harus merupakan bagian tak terpisahkan dari program perbaikan sinambung (countinues improvement) program pembelajaran. Pengabaian dari fakta tersebut hanya menciptakan "menara gading" yang tidak memiliki manfaat yang berarti bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat secara umum, khususnya bagi penciptaan kesiapan lulusan untuk berkiprah dalam dunia kerja.
Reorentasi kelembagaan, perlu mengkaji ulang keberadaan lembaga pendidikan yang memiliki tingkat kejenuhan untuk lulusannya di lapangan kerja. Konversi IKIP ke dalam Universitas merupakan langkah kongkrit yang perlu terus dilaksanakan secara konsisten, konversi itu berimplikasi pada menurunnya jumlah penawaran tenaga pengajar yang secara langsung akan menyebabkan meningkatnya penghargaan dan harkat hidup tenaga pendidik. Kebijaksanaan konversi ini pun dapat dilakukan untuk lembaga pendidikan lainnya terutama pada bidang keilmuan yang sudah jenuh.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerjaSetiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Untuk itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya.
Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran. Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya. Selain itu, ada juga kebijakan mikro (khusus). Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
Pertama, pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan mengembangkan secara optimal.
Kedua, segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi.
Ketiga, segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok.
Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat.
Keenam, mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara profesional.
Ketujuh, menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri.
Kedelapan, segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Kesembilan, upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan industrial (PHI) dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kesepuluh, segera mengembangkan potensi kelautan kita. Diharapkan ke depan kebijakan ketenagakerjaan dapat diubah (reorientasi) kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk memerangi pengangguran.
B.Kritik dan saran
Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita bersama. Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terimakasih.
C. Penutup
Penerapan konsep manajemen mutu dalam penyelenggaraan pendidikan memuat kandungan tentang sistem kerja yang terintegrasi antara dunia pendidikan tinggi dengan pengguna. Keluaran perguruan tinggi seyogyanya memiliki nilai relevansi dan koherensi yang tinggi dengan dunia kerja, sehingga kesan "pemborosan" pada pendidikan tinggi di Indonesia dapat ditepis, dan secara makro pengguran terdidik dapat ditekan. Kondisi itu dapat terwujud lebih cepat, bila pembenahan manajemen internal didukung oleh komitmen pemerintah yang kuat khususnya dalam penyediaan anggaran yang memadai.
Daftar Pustaka
Wahjoetoemo (1995), Manajemen Perguruan Tinggi pada Era Global, Grasindo, Jakarta. (1993), Deregulasi Pendidikan, Grasindo, Jakarta
Unmer Malang (1994), Menuju Manajemen Perguruan Tinggi yang Efisien, Rumusan Hasil Seminar, 27-28 Juli 1994, Malang. (1996), Mempersiapkan Mutu Perguruan Tinggi Menuju Kualitas Global, Kumpulan Makalah Seminar Nasional 11-13 November 1996, Malang.
Depdikbud (1995), Pembangunan Pendidikan Nasional Dalam Repelita VI, Jakarta.Unmer Malang, Kumpulan makalah Hasil Seminar Nasional "Mutu PTS menjelang Era Globalisasi", 1996. Unmer Malang, Laporan Hasil Seminar "Menuju Manajemen PTS yang Efisien", 1995. Tahun 2004 Pengangguran Berkurang, Tingkat Kemiskinan Kembali ke Sebelum Krisis. Kompas. Jakarta
Daulat Sinuraya. Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia. Suara Pembaruan Daily. 2004
http://www.beritajakarta.com
Studi Kasus Pada Kota Bekasi
Dari tahun ke tahun
Disusun Oleh
Marchela irdani
30208767
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan
2009
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya sehungga penulis dapat menyelesaikan tugas penelitian UMKM (usaha mikro kecil menengah) dengan judul usaha pembuatan sepatu dan sandal.
Adapun tujuan dari penelitian untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah ekonomi pembangunan.
Keberhasilan penulis menyelesaikan penelitian ini adalah berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak serta keteguhan hati penulis, meskipun banyak hambatan yang di hadapi oleh penulis, namun semua menjadi pelajaran dan pengalaman yang berkesan
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang diterima oleh penulis sampai dengan menyelesaikan penelitian ini.
Dan perkenankanlah penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1.Bapak Nurhadi selaku dosen pengantar ekonomi pembangunan
2.Bapak Dr Bagus Nurcahyo, SE, MM selaku dosen pengampu softskills
3.Kedua orang tua yang memberikan dorongan, motivasi dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
4.Teman-teman di 2 DD 03 dan 04 yang memberikan kritik dan saran kepada penulis.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada kata-kata yang salah dan tidak berkenan di hati pembaca
Bekasi, Desember 2009
Marchela irdani
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 KAJIAN MATERI
Bab ini berisi mengenai teori – teori yang memdasari penelitian, gambaran umum tentang kemiskinan, konsep serta definisi dari pengangguran.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penjabaran data penganguran yang dibutuhkan.
BAB 4 KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran yang ditujukan kepada berbagai pihak yang merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan sehingga dapat berguna untuk kegiatan lebih lanjut.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keterbatasan lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia pada khususnya di daerah kota Jakarta sangat cukup tinggi dari tahun ke tahun, sehingga berpotensi untuk tidak dapat tertampungnya lulusan program pendidikan di lapangan kerja setiap tahun selalu meninggakat tidak pernah mengalami penurunan. Dan pada akhirnya masyarakat akan kehilangan kepercayaan secara signifikan terhadap eksistensi lembaga pendidikan jika masalah pengangguran masih terusseperti ini di tahun yang akan datang.
Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan "pendidikan" dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada. Seiring berjalannya waktu Maka merembaknya isyu pengangguran terdidik menjadi sinyal yang cukup mengganggu bagi perencana pendidikan di negara-negara berkembang pada umumnya di Indonesia khususnya di daerah kota Jakarta.
Sementara dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek negative dari hal ini salah satunya tinggkat kriminalitas tiap daerah juga ikut bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka upaya pemecahannya pun tidak sebatas pada kebijakan sektor pendidikan saja, namun merembet pada masalah lain secara multi dimensional. Fenomena pengangguran sering menyebabkan timbulnya masalah sosial lainnya sperti yang sudah diterangkan di atas. Di samping tentu saja akan menciptakan angka produktivitas sosial yang rendah, yang akan menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya.
Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini. Krisis ekonomi yang kini dihadapi ternyata telah memporakporandakan tatanan kehidupan bangsa. Data yang diperoleh saya dari Bappenas menunjukkan pada tahun 1998 penduduk miskin telah mencapai 80 juta orang, yang berarti mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 22,4 juta orang saja. Selanjutnya data BPS pun mencatat angka pengangguran pada tahun 1999 sebesar 6,37 juta orang. Yang kemudian di akhir 1999, jumlah pengangguran semakin membengkak, yakni mencapai 14 juta orang dan tenaga kerja setangah menganggur mencapai 35 juta orang itu adalah sebagian contoh prentase penganguran yang ada di Indonesia secara umum pada tahun 98 sampai dengan 99.
Rumusan Masalah
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain. Menurut data BPS angka pengangguran pada tahun 2002, sebesar 9,13 juta penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah yang berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian besar (5.78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun). Selain itu terdapat sebanyak 2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan (hopeless). Situasi seperti ini akan sangat berbahaya dan mengancam stabilitas nasional.Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur yaitu yang bekerja kurang dari jam kerja normal 35 jam per minggu, pada tahun 2002 berjumlah 28,87 juta orang. Sebagian dari mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari tingkat pendidikan, upah rendah, yang mengakibatkan produktivitas rendah. Dengan demikian masalah pengangguran terbuka dan setengah penganggur berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang :
A. Tingkat kemiskinan di kota Jakarta
B. Perkembangan tingkat kemiskinan di kota Jakarta
2.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua kegunaan yakni sebagai berikut
Bersifat Teoritis
Bagi mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan tentang tingiinya angka pengangguran
Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi mahasiswa dan pemerhati masalah sosial khususnya tentang penggauran
BAB II
KAJIAN MATERI
A.Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 60 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. enurut Teori Klasik (1729-1790), pengangguran itu bersifat sukarela, karena tidak sesuainya tingkat upah dengan aspirasi pekerja. Bertambahnya jumlah pengangguran dalam masyarakat terjadi karena orang menunggu pada masa transisi dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Teori ini menyebutkan bahwa untuk mengurangi pengangguran tidak diperlukan campur tangan pemerintah karena pengangguran yang terjadi sifatnya sukarela. Selain itu unit-unit pelaku ekonomi percaya bahwa upah dan tingkat harga yang fleksibel dapat menyesuaikan diri secara otomatis untuk mencapai titik keseimbangan dalam perekonomian.
B.Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
RUMUS
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1.Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya hanya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan yang menjadi pihak penyedia.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Karena Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah terlebih di kota besar maka akan meningkatkan pula kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek atau perubahan keadaan suatu Negara secara tiba-tiba yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
BAB III
PEMBAHASAN
A. MASALAH PENGANGURAN SECARA UMUM
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
Permagangan mungkin salah satu alternatif solusi praktis dan tepat. Hal ini didasarkan bahwa dunia usaha terkesan tertutup terhadap mahasiswa yang datang untuk melakukan kegiatan penelitian (riset) sehingga menguatkan adanya kesenjangan tersebut. Tapi ini juga belum ditangani secara serius dan terpadu.
Salah satu bentuk pengangguran yang populer dewasa ini adalah pengangguran terdidik. Kekurangselarasan antara perencanaan pembangunan pendidikan dengan perkembangan lapangan kerja merupakan penyebab utama terjadinya jenis pengangguran ini. Pengangguran terdidik secara potensial dapat menyebabkan
(1) timbulnya masalah-masalah sosial dengan tingkat rawan yang lebih tinggi.
(2) menciptakan pemborosan sumber daya pendidikan.
(3) menurunkan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan.
Apresiasi ini sebenarnya harus menjadi "Conditio sine Quanon" untuk pembangunan SDM. Sulit dibayangkan SDM berkualitas akan tercapai bila tidak disertai oleh meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) pendidikan. Dan akan sangat muskil APK meningkat, bila tidak disertai oleh apresiasi masyarakat yang tinggi terhadap pendidikan.
Tabel 1
Perkembangan APK Perguruan Tinggi
PERIODE
TAHUN
MAHASISWA
PENDUDUK
19 - 24 Age
APK (%)
Seb.Repelita
Repelita I
Repelita II
Repelita III
Repelita IV
Repelita V
1968
1973
1978
1983
1988
1992
156.500
231.000
342.166
823.925
1.356.756
1.795.500
9.705.000
11.962.000
14.747.000
15.667.600
19.464.700
21.288.100
1.61
1.93
2.32
5.26
6.97
8.43
Sumber : Pusat Informatika, Balitbang Dikbud
Menurunnya apresiasi masyarakat terhadap pendidikan itu di , ditandai oleh:
(a) berkurangnya jumlah siswa (di samping akibat keberhasilan KB),
(b) meningkatnya jumlah tenaga kerja (TK) unskill and uneducated dalam sektor sekunder,
(c) rendahnya angka melanjutnya pendidikan (di Jawa Barat hanya 57% lulusan SD meneruskan ke SMP),
(d) meningkatnya jumlah pengguna jasa pendidikan luar negeri.
Tabel 2
Analisis Keseimbangan antara Kebutuhan dan Penyediaan Tenaga Kerja menurut Tingkat Pendidikan Sampai Pelita VI
NO
TINGKAT PENDIDIKAN
KEBUTUHAN (000)
%
PERSEDIAAN (000)
%
KESEIMBANGAN(000)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tidak sekolah
Tid. tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SLKTP
Tamat SMU
Tamat SMK
Tamat PT (S0)
Tamat PT (S1)
-3.900.1
954.7
8.429.5
2.164.1
382.7
1.411.9
1.551.0
343.7
173.2
-33.9
8.3
73.2
18.8
3.3
12.3
13.5
3.0
1.5
0.0
1.817.2
2.530.2
2.104.0
153.4
2.191.0
2.041.8
393.3
630.6
0.0
15.3
21.3
17.7
1.3
18.5
17.2
3.3
5.3
*)
862.5
-5.899.3
-60.1
-229.3
779.1
490.8
49.6
457.4
Jumlah
11.510.7
100
11.861.5
100
350.8
Sumber: Bappenas, Depdikbud, Depnaker, dan BPS, 1993
B. DATA PENGANGGURAN KHUSUS DI KOTA JAKARTA
Meski menyandang predikat sebagai kota besar ternyata Jakarta masih menyimpan masalah serius. Selain masalah kemacetan lalu lintas, tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Jakarta juga dihadapkan pada masalah tingginya angka pengangguran. Buktinya, jumlah pengangguran di kota Jakarta selalu meningkat setiap tahun. Hingga Agustus 2008 ini, pengangguran di Jakarta berjumlah 543 ribu orang atau bertambah 998 orang dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 542.002 orang. Penganggur itu rata-rata berusia 19 hingga 23 tahun.
Peningkatan jumlah pengangguran ini salah satunya disebabkan oleh derasnya laju urbanisasi dari daerah kota-kota besar. Selain juga diakibatkan banyaknya lulusan SMA yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kondisi ini tak pelak membuat Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kota Jakarta bekerja ekstra keras. Kepala Disnakertrans mengatakan peningkatan jumlah pengangguran ini bukan hanya masalah Pemprov saja, melainkan juga menjadi masalah provinsi-provinsi lain di Indonesia. Bahkan sudah menjadi masalah nasional yang juga turut dipikirkan oleh pemerintah pusat. Sebab, tingginya jumlah pengangguran dikota Jakarta disebabkan oleh tak terbendungnya laju urbanisasi dari berbagai daerah ke kota-kota besar seperti Jakarta.
Saat ini Disnakertrans sedang memilah-milah dari jumlah 543 ribu pengangguran ini, mana yang memang asli usia produktif yang menganggur asal kota Bekasi dan mana yang berasal dari luar kota. Pemilahan ini berguna untuk mencari pemecahan masalah yang tepat. Disnakertrans juga berupaya menurunkan jumlah pengangguran hingga 20 persen di tahun 2009.
Langkah-langkah produktif untuk melaksanakan reorentasi lembaga pendidikan, reorentasi itu menyangkut recana mengurangi pengangguran yang ada, (1) reorentasi pendekatan, (2) reorentasi program, dan (3) reorentasi kelembagaan.
1. Reorentasi pendekatan, khususnya dalam memodifikasi pendekatan dari kuantitatif menjadi kuantitatif-kualitatif. Dalam arti pendekatan pemerataan harus diimbangi secara proporsional dengan perhatian terhadap mutu proses dan hasil pendidikan. Dengan demikian, secara bertahap mutu lulusan dapat lebih diterima dunia kerja dan secara absolut mampu mengimbangi laju dinamika dunia kerja. Konsekwensi dari pada itu, pendidikan harus dilihat sebagai upaya rasional. Dalam arti lain pendidikan harus dilihat sebagai proses investasi bukan lagi proses konsumtif. Sehingga pesan-pesan dan kepentingan yang berada di luar kepentingan pendidikan harus mulai dihapus. Dan campur tangan, dari pihak manapun, yang kurang proporsional dengan upaya peningkatan kualitas program pendidikan sebaiknya dihindari.
2. Reorentasi program, memberdayakan program "link and match" melalui "cooperative education" dan "dual system" dalam kurikulum. Untuk itu perlu peningkatan kemampuan dalam pembobotan kurikulum, mutu tenaga pengajar, dan kepedulian dunia kerja.
Lembaga pendidikan merupakan sub sistem dari sistem sosial pembangunan, oleh itu keberadaan dan eksistensinya tidak lepas dari sub sistem lainnya. Dengan demikian sharing ide maupun aktivitas lainnya yang bernuansa sinergi dengan komponen lain hendaknya harus merupakan bagian tak terpisahkan dari program perbaikan sinambung (countinues improvement) program pembelajaran. Pengabaian dari fakta tersebut hanya menciptakan "menara gading" yang tidak memiliki manfaat yang berarti bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat secara umum, khususnya bagi penciptaan kesiapan lulusan untuk berkiprah dalam dunia kerja.
Reorentasi kelembagaan, perlu mengkaji ulang keberadaan lembaga pendidikan yang memiliki tingkat kejenuhan untuk lulusannya di lapangan kerja. Konversi IKIP ke dalam Universitas merupakan langkah kongkrit yang perlu terus dilaksanakan secara konsisten, konversi itu berimplikasi pada menurunnya jumlah penawaran tenaga pengajar yang secara langsung akan menyebabkan meningkatnya penghargaan dan harkat hidup tenaga pendidik. Kebijaksanaan konversi ini pun dapat dilakukan untuk lembaga pendidikan lainnya terutama pada bidang keilmuan yang sudah jenuh.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerjaSetiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Untuk itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya.
Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran. Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya. Selain itu, ada juga kebijakan mikro (khusus). Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
Pertama, pengembangan mindset dan wawasan penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap manusia sesungguhnya memilki potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan mengembangkan secara optimal.
Kedua, segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi.
Ketiga, segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
Keempat, segera menyederhanakan perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok.
Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya, seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat.
Keenam, mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara profesional.
Ketujuh, menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri.
Kedelapan, segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
Kesembilan, upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan industrial (PHI) dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kesepuluh, segera mengembangkan potensi kelautan kita. Diharapkan ke depan kebijakan ketenagakerjaan dapat diubah (reorientasi) kembali agar dapat berfungsi secara optimal untuk memerangi pengangguran.
B.Kritik dan saran
Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita bersama. Ibarat ”tak ada gading yang tak retak”, tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya. Terimakasih.
C. Penutup
Penerapan konsep manajemen mutu dalam penyelenggaraan pendidikan memuat kandungan tentang sistem kerja yang terintegrasi antara dunia pendidikan tinggi dengan pengguna. Keluaran perguruan tinggi seyogyanya memiliki nilai relevansi dan koherensi yang tinggi dengan dunia kerja, sehingga kesan "pemborosan" pada pendidikan tinggi di Indonesia dapat ditepis, dan secara makro pengguran terdidik dapat ditekan. Kondisi itu dapat terwujud lebih cepat, bila pembenahan manajemen internal didukung oleh komitmen pemerintah yang kuat khususnya dalam penyediaan anggaran yang memadai.
Daftar Pustaka
Wahjoetoemo (1995), Manajemen Perguruan Tinggi pada Era Global, Grasindo, Jakarta. (1993), Deregulasi Pendidikan, Grasindo, Jakarta
Unmer Malang (1994), Menuju Manajemen Perguruan Tinggi yang Efisien, Rumusan Hasil Seminar, 27-28 Juli 1994, Malang. (1996), Mempersiapkan Mutu Perguruan Tinggi Menuju Kualitas Global, Kumpulan Makalah Seminar Nasional 11-13 November 1996, Malang.
Depdikbud (1995), Pembangunan Pendidikan Nasional Dalam Repelita VI, Jakarta.Unmer Malang, Kumpulan makalah Hasil Seminar Nasional "Mutu PTS menjelang Era Globalisasi", 1996. Unmer Malang, Laporan Hasil Seminar "Menuju Manajemen PTS yang Efisien", 1995. Tahun 2004 Pengangguran Berkurang, Tingkat Kemiskinan Kembali ke Sebelum Krisis. Kompas. Jakarta
Daulat Sinuraya. Solusi Masalah Pengangguran di Indonesia. Suara Pembaruan Daily. 2004
http://www.beritajakarta.com
Langganan:
Postingan (Atom)