Selasa, 29 Desember 2009

RANGKUMAN MATERI EKONOMI PEMBANGUNAN


Oleh    : MARCHELA IRDANI
Kelas    : 2 DD04
NPM    : 30208767


UNIVERSITAS GUNADARMA







BAB 11
1. Pengertian pembangunan ekonomi daerah

    Pembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan,baik internal maupun eksternal, seperti masalah kesenjangan dan iklim globalisasi. Yang disebut belakangan ini menuntut tiap daerah untuk mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada propinsi dan kabupaten/kota, untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah secara terfokus melalui pengembangan kawasan dan produk andalannya.Percepatan pembangunan ini bertujuan agar daerah tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, seraya tetap memperhatikan masalah pengurangan kesenjangan. Karena itu seluruh pelaku memiliki peran mengisi pembangunan ekonomi daerah dan harus mampu bekerjasama melalui bentuk pengelolaan keterkaitan antarsektor, antarprogram, antarpelaku, dan antardaerah.
Kawasan Andalan, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional1 adalah suatu kawasan yang dikembangkan untuk mengurangi kesenjangan antardaerah melalui pengembangan kegiatan ekonomi yang diandalkan sebagai motor penggerak pengembangan wilayah. Kawasan Andalah diharapkan mampu menjadi pusat dan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan di sekitarnya.

    Kawasan andalah juga diharap mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kemampuan bersaing ini lahir melalui pengembangan produk unggulan yang kompetitif di pasar domestik maupun global, yang didukung sumber daya manusia (SDM) unggul, riset dan teknologi, informasi, serta keunggulan pemasaran. Sementara itu dalam pelaksanaan di daerah, konsep pengembangan kawasan andalan tidak secara efektif dikembangkan, sehingga tidak pernah dapat diukur keberhasilannya. Maka dibutuhkan model–model pengembangan ekonomi daerah dengan pendekatan kawasan andalan, yang memiliki konsep pengembangan yang terfokus dan terpadu, terutama berorientasi pada karakteristik potensi kawasan dan kemampuan pengembangan kawasan. Pengembangan Kawasan Andalan dalam pelaksanaannya tidak secara efektif dikembangkan. Program pengembangan wilayah telah banyak dikembangkan, namun kurang optimal, karena menekankan pada sisi pengelolaan project oriented, kurang terfokus pada kesinambungan program jangka panjang, serta terhadang masalah-masalah lainnya.
3. paradigma baru teori pembangunan daerah
Tujuan kajian ini adalah mengembangkan model pengelolaan dan pengembangan keterkaitan program dalam pengembangan ekonomi daerah berbasis kawasan andalan. Sasaran yang dituju dari kajian adalah: (1) mengidentifikasi prinsip dasar pengembangan kawasan andalan;
(2)    mengidentifikasi faktor kunci dalam pengembangan kawasan andalan sesuai dengan karakter daerah;
(3)    menyusun masukan bagi kebijakan dan strategi pengelolaan dan pengembangan kawasan andalan.

2. teori pertumbuhan dan pembangunan daerah
Pada tahap ini, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi, pengelolaan, faktor kunci dan pola keterkaitan rantai nilai dalam pengembangan kawasan, dan program-program sektoral propinsi di tiap kawasan andalan.
    1 Kawasan Andalan Rengat Kuala Enok (Kawan RKE)

Sektor yang berperan penting adalah pertanian dan industri yang dikembangkan melalui sistem keterpaduan. Dari sisi pengembangan, Kawan RKE lebih memperhatikan pada faktor kunci SDM, pasar dan pengembangannya, akses terhadap modal dan infrstrutkur, kerjasama antarinstitusi, serta iklim usaha. Faktor R&D sebagai tulang punggung kawasan belum diperhatikan. Keterkaitan agroindustri sendiri, sebagai industri pendorong, lebih tercipta pada hulu-hilir produksi-industri-pasar. Program-program sektoral sebagian besar berada di tingkat propinsi dan banyak terkait pada faktor akses ketersediaan faktor produksi. Faktor kunci SDM, R&D, pasar, dan iklim usaha kurang diperhatikan. Bahkan faktor kerjasama dan kemitraan tidak diperhatikan sama sekali. Keterkaitan program-program sektoral itu sendiri lebih berada pada komponen penunjang, terutama infrastruktur, dibandingkan dengan komponen utama. Aktivitas output tidak ada sama sekali.
    2 Kawasan Andalan Priangan Timur (Kawan Priatim)


Kawan Priatim mempunyai empat sektor bisnis inti, yaitu agribisnis, kelautan, pariwisata, dan industri kecil menengah, yang dalam pengelolaannya bermuara padaPembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, seperti masalah kesenjangan dan iklim globalisasi. Yang disebut belakangan ini menuntut tiap daerah untuk mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kesenjangan dan globalisasi berimplikasi kepada propinsi dan kabupaten/kota, untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi daerah secara terfokus melalui pengembangan kawasan dan produk andalannya. Percepatan pembangunan ini bertujuan agar daerah tidak tertinggal dalam persaingan pasar bebas, seraya tetap memperhatikan masalah pengurangan kesenjangan. Karena itu seluruh pelaku memiliki peran mengisi pembangunan ekonomi daerah dan harus mampu bekerjasama melalui bentuk pengelolaan keterkaitan antarsektor, antarprogram, antarpelaku, dan antardaerah. Kawasan Andalan, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional1 adalah suatu kawasan yang dikembangkan untuk mengurangi kesenjangan antardaerah melalui pengembangan kegiatan ekonomi yang diandalkan sebagai motor penggerak pengembangan wilayah. Kawasan Andalah diharapkan mampu menjadi pusat dan pendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan di sekitarnya. Kawasan andalah juga diharap mampu bersaing di dalam dan luar negeri. Kemampuan bersaing ini lahir melalui pengembangan produk unggulan yang kompetitif di pasar domestik maupun global, yang didukung sumber daya manusia (SDM) unggul, riset dan teknologi, informasi, serta keunggulan pemasaran. Sementara itu dalam pelaksanaan di daerah, konsep pengembangan kawasan andalan tidak secara efektif dikembangkan, sehingga tidak pernah dapat diukur keberhasilannya. Maka dibutuhkan model–model pengembangan ekonomi daerah dengan pendekatan kawasan andalan, yang memiliki konsep pengembangan yang terfokus dan terpadu, terutama berorientasi pada karakteristik potensi kawasan dan kemampuan pengembangan kawasan. Pengembangan Kawasan Andalan dalam pelaksanaannya tidak secara efektif  dikembangkan. Program pengembangan wilayah telah banyak dikembangkan, namun kurang optimal, karena menekankan pada sisi pengelolaan project oriented, kurang terfokus pada kesinambungan program jangka panjang, serta terhadang masalah-masalah lainnya.
3. paradigma baru teori pembangunan daerah
Tujuan kajian ini adalah mengembangkan model pengelolaan dan pengembangan keterkaitan program dalam pengembangan ekonomi daerah berbasis kawasan andalan. Sasaran yang dituju dari kajian adalah: (1) mengidentifikasi prinsip dasar pengembangan kawasan andalan;
(4)    mengidentifikasi faktor kunci dalam pengembangan kawasan andalan sesuai dengan karakter daerah;
(5)    menyusun masukan bagi kebijakan

4. perencanaan pembangunan daerah
    Adapun faktor-faktor kunci untuk mengembangkan kawasan andalan, meliputi:
(1)    pengembangan SDM;
(2)    penelitian dan pengembangan;
(3)    pengembangan pasar,
(4)    akses terhadap sumber input atau faktor produksi,
(5)    adanya keterkaitan, kerjasama, dan kemitraan,
      (6) iklim usaha yang kondusif.

5. Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah
    Selanjutnya konsep pengembangan wilayah setidaknya didasarkan pada prinsip:
(1)    berbasis pada sektor unggulan;
(2)    dilakukan atas dasar karakteristik daerah;
(3)    dilakukan secara komprehensif dan terpadu;
(4)    mempunyai keterkaitan kuat ke depan dan ke belakang;
(5)    dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi dan desentralisasi.

    Pengembangan suatu wilayah harus berdasarkan pengamatan terhadap kondisi internal, sekaligus mengantisipasi perkembangan eksternal. Faktor-faktor internal meliputi pola-pola pengembangan SDM, informasi pasar, sumber daya modal dan investasi, kebijakan dalam investasi, pengembangan infrastruktur, pengembangan kemampuan kelembagaan lokal dan kepemerintahan, serta berbagai kerjasama dan kemitraan. Sedangkan faktor eksternal meliputi masalah kesenjangan wilayah dan pengembangan kapasitas otonomi daerah, perdagangan bebas, serta otonomi daerah. Pengelolaan pengembangan kawasan andalan pada dasarnya adalah
meningkatkan daya saing kawasan dan produk unggulannya. Idealnya pengelolaan kawasan dimulai dengan menentukan visi dan misi pengembangan kawasan andalan. Kemudian disusun strategi pengembangan, serta mengembangkan hubungan pemerintah dan dunia usaha.
Dalam hal ini diperlukan beberapa kebijakan, meliputi:
1)    kebijakan investasi, yang terkait dengan produk unggulan kawasan, insentif, dan promosi;
2)    kebijakan pengembangan kawasan, yang dilaksanakan melalui identifikasi faktor penentu
    pengembangan industri, formulasi visi pengembangan industri daerah, dan identifikasi
    strategi pendukung yang sesuai;
      3) kebijakan perdagangan, yang mengatur hubungan perdagangan antardaerah dan         antarsektor, serta meminimalisasi hambatan-hambatannya;
4)    kebijakan pengembangan infrastruktur fisik dan non fisik (SDM);
5)    kebijakan pengembangan kelembagaan, yang mencakup mekanisme pengambilan keputusan dilingkungan pemerintah, penciptaan regulasi, dan sosial dan budaya masyarakat.
6. Peran pemerintah dalam pembangunan daerah
Pengembangan wilayah merupakan berbagai upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup di wilayah tertentu, memperkecil kesenjangan pertumbuhan, dan ketimpangan kesejahteraan antar wilayah. Berbagai konsep pengembangan wilayah yang pernah diterapkan adalah:
1.    Konsep pengembangan wilayah berbasis karakter sumberdaya, yaitu:
(1)pengembangan wilayah berbasis sumberdaya;
(2) pengembangan wilayah berbasis komoditas unggulan; 
(3) pengembangan wilayah berbasis efisiensi; 
(4)pengembangan wilayah berbasis pelaku pembangunan.

2. Konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang, yang membagi wilayah ke
dalam:
(1)    pusat pertumbuhan;
(2)    integrasi fungsional;
(3)    desentralisasi.
3. Konsep pengembangan wilayah terpadu. Konsep ini menekankan kerjasama
antarsektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan di daerah-daerah tertinggal.

4. Konsep pengembangan wilayah berdasarkan cluster. Konsep ini terfokus pada keterkaitan dan ketergantungan antara pelaku dalam jaringan kerja produksi sampai jasa pelayanan, dan upaya-upaya inovasi pengembangannya. Cluster yang berhasil adalah cluster yang terspesialisasi, memiliki daya saing dan keunggulan komparatif, dan berorientasi eksternal. Rosenfeld (1997) mengidentifikasi karakteristik cluster wilayah yang berhasil, yaitu adanya spesialisasi, jaringan lokal, akses yang baik pada permodalan, institusi penelitian dan pengembangan dan serta pendidikan, mempunyai tenaga kerja yang berkualitas, melakukan kerjasama yang baik antara
perusahaan dan lembaga lainnya, mengikuti perkembangan teknologi, dan adanya tingkat inovasi yang tinggi. Untuk mengembangkan cluster, perlu dilakukan beberapa tindakan, yaitu:
      (1)memahami kondisi dan standar ekonomi kawasan;
(2)    menjalin kerjasama;
(3)    mengelola dan meningkatkan pelayanan;
(4)    mengembangkan tenaga ahli;
(5)    mendorong inovasi dan kewirausahaan; dan
(6)    mengembangkan pemasaran dan memberi label khas bagi kawasan.













BAB 12
HUTANG LUAR NEGERI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1.  Modal Asing dalam pembangunan
    untuk mendorong lebih lanjut peningkatan investasi penanaman modal di Indonesia, perlu diciptakan iklim investasi dan usaha yang lebih menarik. Iklim investasi yang positif dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh para birokrat dan para pelaku ekonomi dilokalitas-lokalitas tempat investasi.
    Penanaman  modal asing sangat berperan penting  dalam proses pembangunan ekonomi negara-negara maju dan berkembang.  Lalu lintas modal asing antar negara dan antar lokalitas didunia tersebut akan berlalu-lalang mengikuti dinamika perkembangan Perusahaan-perusahaan lintas nasional dan Perusahaan global  yang dipermudah dengan globalisasi dan temuan tekhnologi.
Bersama-sama dengan investasi domestik dan investasi masyarakat, penanaman modal asing masih merupakan pilihan strategik untuk memanfaatkan momentum kebangkitan perekonomian Indonesia di masa datang.

2. Motivasi negara pendonor
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA UTANG 
    Motivasi negara pendonor        :

1. kepentingan ekonomi dan strategis
2. tanggung jawab moral

    Negara penghutang            :

1. Saving investment GAP
2. Foreign exchange GAP
3. Trade GAP


3. Sumber-sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia
    Ekpor
    Bantuan Luar Negeri
    Investasi Asing atau PMA
    Tabungan Domestik

 Sumber:
•      Investasi asing langsung
•      Pinjaman multilateral(MLT) swasta
•      Modal lainnya(bersih)
•      Pinjaman MLT pememrintah, yaitu:
•      IGGI/CGI
•       Lainnya

4. struktur pembiayaan LN Pemerintah
Menurut jenis pinjaman :
    1. Bilateral
       2. Multilateral
       3. FKE/ Eksport Credit Facility
       4. LeasingKomersial
       5. SBI
       PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Untuk mengimplementasikan seluruh program pembangunan  diperlukan dukungan dana dan kontribusi dari semua pihak.  Mengingat dana memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan.  maka kebutuhannya perlu diperkirakan secara cermat. Selanjutnya perkiraan kebutuhan dana sangat diperlukan untuk menyusun strategi dalam menghimpun maupun mengalokasikannya dana pembangunan baik untuk pembangunan
1. Metode Menghitung Perkiraan Kebutuhan Investasi
      Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio kenaikan ouput akibat
kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang sering digunakan untuk
menilai kinerja investasi di suatu negara.      Kegunaan lainnya adalah untuk
menghitung besarnya investasi yang dibutuhkan agar perekonomian tumbuh
dengan laju yang sudah ditetapkan. ICOR secara konsep dirumuskan
        ∆K
 ICOR =
        ∆Y
dimana
ICOR = Incremental Capital Ouput Ratio, adalah besarnya penambahan kapital
         yang dibutuhkan untuk menghasilkan tambahan output satu unit
 ∆K   = perubahan nilai kapital atau nilai investasi
 ∆Y   = perubahan nilai output
2.    Perkembangan Angka ICOR  (Incremental Capital Ouput Ratio)
3.    Perkiraan Kebutuhan Investasi Propinsi DKI Jakarta















BAB 13
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Peranan lingkungan dalam perekonomian
    Pembangunan sering kali menjadi semacam ideology of development. Kesadaran suatu bangsa yang terbentuk melalui pengalamannya, baik pengalaman sukses maupun pengalaman kegagalan yang dialami, amat menentukan interpretasi mereka tentang Pembangunan Ekonomi. Pembangunan berlanjut atau Sustainable development merupakan proses perubahan dimana eksploitasi sumber alam, arah investasi, orientasi perkembangan teknologi, perubahan kelembagaan konsisten dengan kebutuhan pada saat sekarang dan saat yang akan datang. Pembangunan yang membawa peningkatan produksi, konsumsi, kapital yang kemudian akan membawa kemajuan teknologi, ternyata memiliki segi negatif: yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, yang mesti dihindari karena akan mengganggu kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain. Sehingga pendekatan secara ekosistem dalam proses pembangunan merupakan keharusan agar dapat menghindarkan dari segi negatif di atas. Perlu kita ketahui bahwa: memang sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan sekaligus melestarikan lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang.
    Dalam penggalian sumber-sumber alam untuk keperluan pembangunan ekonomi, harus diusahakan agar supaya: tidak merusak tata lingkungan manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. Demikian besar peranan lingkungan dalam pembangunan ekonomi sehingga dikhawatirkan pembangunan itu sendiri akan mengalami stagnasi, karena sumber daya alam sudah tidak ada lagi yang dapat digali atau karena kondisi sumber daya alamnya sudah demikian buruk, karena menggebunya pembangunan yang dilaksanakan atau karena pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak terpikirkan pelestarian dari sumber daya alam itu sendiri
    Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat/affluent society dengan memperhatikan dan memelihara sumber daya alam atau planet bumi agar di kemudian hari tidak terjadi deteriorasi ekologis, soil depletion dan penyusunan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Masalahnya bagi negara yang sedang berkembang, seperti negara kita Indonesia adalah bagaimana dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi orang-orang miskin melalui kegiatan pembangunan ekonomi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan
    Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan,sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan,informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.

Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
•    Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
•    Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.
•    Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
•    Menetapkan pendekatan kewilayahan.
Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :
1.    Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.
2.    Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif
3.    Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
4.    Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.
5.    Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan.

Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Penegakan Hukum Lingkungan
    Sisi lemah dalam pelaksanaan peraturan perundangan lingkungan hidup yang menonjol adalah penegakan hukum, oleh sebab itu dalam bagian ini akan dikemukakan hal yang terkait dengan penegakan hukum lingkungan. Dengan pesatnya pembangunan nasional ang dilaksanakan yang tujuannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ada beberapa sisi lemah, yang menonjol antara lain adalah tidak diimbangi ketaatan aturan oleh pelaku pembangunan atau sering mengabaikan landasan aturan yang mestinya sebagai pegangan untuk dipedomani dalam melaksanakan dan mengelola usaha dan atau kegiatannya, khususnya menyangkut bidang sosial dan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, sesuai dengan rencana Tindak Pembangunan Berkelanjutan dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya pengembangan sistem hukum, instrumen hukum, penaatan dan penegakan hukum termasuk instrumen alternatif, serta upaya rehabilitasi lingkungan. Kebijakan daerah dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup khususnya permasalahan kebijakan dan penegakan hukum yang merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup di daerah dapat meliputi :
•    Regulasi Perda tentang Lingkungan.
•    Penguatan Kelembagaan Lingkungan Hidup.
•    Penerapan dokumen pengelolaan lingkungan hidup dalam proses perijinan
•    Sosialisasi/pendidikan tentang peraturan perundangan dan pengetahuan lingkungan hidup.
•    Meningkatkan kualitas dan kuantitas koordinasi dengan instansi terkait dan stakeholders
•    Pengawasan terpadu tentang penegakan hukum lingkungan.
•    Memformulasikan bentuk dan macam sanksi pelanggaran lingkungan hidup. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.
•    Peningkatan pendanaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

    Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup, sedangkan yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Kondisi lingkungan hidup dari waktu ke waktu ada kecenderungan terjadi penurunan kualitasnya, penyebab utamanya yaitu karena pada tingkat pengambilan keputusan, kepentingan pelestarian sering diabaikan sehingga menimbulkan adanya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dengan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan ternyata juga menimbulkan konflik sosial maupun konflik lingkungan.
    Dengan berbagai permasalahan tersebut diperlukan perangkat hukum perlindungan terhadap lingkungan hidup, secara umum telah diatur dengan Undang-undang No.4 Tahun 1982.
Namun berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan berbagai ketentuan tentang penegakan hukum sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Lingkungan Hidup, maka dalam Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup diadakan berbagai perubahan untuk memudahkan penerapan ketentuan yang berkaitan dengan penegakan hukum lingkungan yaitu Undang-undang No 4 Tahun 1982 diganti dengan Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan kemudian diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksanaanya.Undang-undang ini merupakan salah satu alat yang kuat dalam melindungi lingkungan hidup. Dalam penerapannya ditunjang dengan peraturan perundang-undangan sektoral. Hal ini mengingat Pengelolaan Lingkungan hidup memerlukan koordinasi dan keterpaduan secara sektoral dilakukan oleh departemen dan lembaga pemerintah non-departemen sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing, seperti Undang-undang No. 22 Th 2001 tentang Gas dan Bumi, UU No. 41 Th 1999 tentang kehutanan, UU No. 24 Th 1992 tentang Penataan Ruang dan diikuti pengaturan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun Keputusan Gubernur.

2. INDUSATRI DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 

    pembangunanberkelanjutan di sektor industri pengolahan, pemerintah daerah harus mengambil kebijakan pembangunan ekonomi yang lebih diarahkan pada peningkatan sektor sektor industri pengolahan di luar sektor unggulan. Sektor-sektor tersebut adalah industri makanan; industri pakaian jadi kecuali untuk alas kaki; industri semen; industri barang dari logam. Meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi relatif kecil namun tingkat pencemarannya dapat dikendalikan sehingga dalam jangka panjang diharapkan perekonomian dapat berjalan secara stabil. Sementara, jika kebijakan pemerintah daerah tetap diarahkan pada pembangunan sektor industri pengolahan unggulan maka harus ada upaya-upaya pengendalian pencemaran secara tegas terhadap kegiatan produksi dari sektor industri unggulan tersebut. Hal ini dapat dilakukan karena berdasarkan hasil analisis teridentifikasi bahwa sektor industri pengolahan unggulan tersebut memiliki biaya pembersihan lingkungan relatif kecil.
3.INDUSTRI DAN EKSTERNALITAS DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
    Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai bentuk pembangunan yang tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang untuk melakukan pembangunan, meskipun terdapat penyusutan cadangan sumber daya alam dan memburuknya lingkungan, akan tetapi keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumber daya lain, baik oleh sumber daya manusia ataupun, oleh sumber daya kapital.
    Keberhasilan strategi industrialisasi akan nampak pada semakin besarnya kontribusi yang diberikan pada pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan pendapatan nasional (Pendapatan Domestik Bruto) di samping juga adanya kegiatan luar biasa dari masyarakat di bidang: penemuan cara produksi baru, penyesuaian teknologi, dan penerapan teknologi untuk kegiatan menghasilkan barang yang dijual di pasar. Tahap industrialisasi berdasarkan tolok ukur kontribusi nilai tambah sektor manufaktur terhadap PDB, dapat dibagi menjadi;
(1)    tahap non- industrialisasi,
(2)    tahap dalam proses menuju industrialisasi,
(3)    tahap semi industri,
(4)    tahap industrialisasi penuh.
    Eksternalitas dalam pembangunan yang berkelanjutan dapat diartikan bahwa pembangunan yang berkelanjutan yang dilaksanakan oleh setiap negara harus memperhitungkan adanya akibat positif dan akibat negatif dari pembangunan melalui industrialisasi. Akibat negatif adalah semakin menipisnya, berkurangnya dan semakin rusaknya sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak diperbaharui, yang biasanya ini dianggap sebagai biota pembangunan. Sedangkan yang positif adalah meningkatnya jumlah barang-barang dan jasa yang tersedia, semakin berkurangnya pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kesejahteraan sebagai akibat pembangunan melalui industrialisasi.
Kebijaksanaan pengelolaan, pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian sumber daya alam dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan menurut Hadi Prayitno dan Budi Santosa (1996, ha1147-156), minimal haruslah memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: menghormati dan memelihara komunitas kehidupan,memperbaiki kualitas hidup manusia, melestarikan daya hidup dan keragaman bumi Menghindari pemborosan sumber-sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, berusaha tidak melampaui kapasitas daya dukung bumi, mengubah sikap dan gaya hidup orang per orang dan mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara lingkungan sendiri
Ringkasan materi
Mata kuliah ekonomi pembangunan










Minggu, 15 November 2009

MAKALAH EKONOMI UMKM

PELAKU EKONOMI
Usaha Mikro Kecil Menengah
SALON TARI
Di
KOTA BEKASI



        DI SUSUN OLEH      
NAMA        : MARCHELA IRDANI
NPM            : 30208767
KELAS        : 2DD 04

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jl. Kh. Nur Ali, Kalimalang





          
  KATA PENGANTAR


       Puji dan syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Makalah Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.

Saya menyadari bahwa penyusunan  Makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Semua ini karena keterbatasan kemampuan saya dalam pembuatan Makalah ini baik matri, teknis, maupun pembahasan.

Atas selesainya Makalah ini, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya kepada pihak yang telah membarikan data. Apabila ada kesalahan dalam penulisan saya selaku penulis memohon maaf karena saya masih dalam tahap pembelajaran dan saya juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.



  Bekasi, 12 November 2009



    Penulis







                  
DAFTAR ISI


JUDUL................................................................................................                     
KATA PENGANTAR.........................................................................                      
DAFTAR ISI.......................................................................................                     


BAB I    PENDAHULUAN
        1.1    Latar Belakang....................................................                       
        1.2    Tujuan...................................................................                       
BAB II    ASPEK PERUSAHAAN  JAS
        2.1    Aspek Kelembagaan..............................................                      
        2.2    Aspek Usaha..........................................................                       
        2.3    Aspek Keuangan...................................................                       
BAB III    TEMUAN
        3.1     Faktor Keterlaksanaan..........................................                       
        3.2    Manfaat yang dirasakan........................................                       
        3.3    Pengembangan.......................................................                           
BAB IV    PENUTUP
        4.1    Kesimpulan...........................................................                       
        4.2    Saran.....................................................................                    














                                  
BAB I
PENDAHULUAN



1.Latar Belakang

    Keberhasilan sebuah Usaha Mikro Kecil Dan Menengah dapat diukur dari keuntungan yang diperoleh pada akhir periode, untuk itu dibutuh kan pembukuuan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu usaha. Sehingga diperlukan suatu sistem akuntansi yang menghasilkan informasi keuangan yang dapat membantu pemilik usaha dalam mengambil keputusan lebih lanjut.

    Salah satu cara dan upaya untuk membantu para Pengusaha Mikro Kecil Dan Menengah dalam menjalankan usahanya dengan cara membuat laporan keuangan pada setiap periodenya, maka dibuatlah makalah ini untuk membantu para pengusaha yang belum mengerti akan pentingnya laporan keuangan dalam suatu usaha.

    Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menyediakan berbagai pelayanan jasa yang diperlukan. Untuk itu , penulis memilih judul  “PELAKU EKONOMI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH PADA SALON TARI DI BEKASI”.


1.2    Tujuan
  
    Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    sebagai alat pembantu para pengusaha kecil yang masih belum mengerti cara pembuatan Laporan     Keuangan dalam usaha yang dijalankannya.
2.    sebagai cerminan para pengusaha dalam mengambil keputusan karena dapat mengetahui LABA
3.    sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan tentang penerapa siklus akuntansi bagi penlis sendiri
4.    sebagai cara saya selaku mahasiswa untuk merealisasikan ilmu yang saya dapat dari     UNIVERSITAS GUNADARMA.
  
                                



BAB II
ASPEK PERUSAHAAN  JASA

    2.1    Aspek Kelembagaan
Informasi Umum Perusahaan

Usaha Kecil Dan Menengah pada Salon Tari merupakan usaha jasa yang didirikan oleh Ibu Tari pada tahun 2004 di daerah Bekasi timur. Usaha ini adalah usaha perseorangan dan tujuan usaha ini didirikan sama seperti usaha lainnya yaitu untuk mendapatkan keuntungan dalam setiap periode waktu usaha terlebih lagi usaha ini buka pada setiap harinya dari senin s/d minggu.  Pemilik usaha yang sekaligus pendiri sangat berminat pada bidang ini dan berkeinginan untuk mengembangkan usahanya ini setelah pemilik melihat dan mengamati perkembangan yang positif  seiring waktutentunya dengan kualitas pelayanan yang jauh lebih baik apalagi Salon Tari adalah usaha jasa yang menjadi penjualannya itu adalah jasa.
  
Deskripsi Umum Usaha
 Nama dan Alamat Perusahaan    :
     ~Nama Perusahaan : Usaha Jasa Salon Tari
     ~Alamat Perusahaan : Jl. Anggrek raya no.1
Nama dan Alamat Pemilik        :
    ~ Pemilik usaha : Tari
     ~Alamat : Jl. Anggrek raya no. 1
Bentuk Perusahaan            :
     Usaha Jasa Salon Tari adalah bentuk usaha perseorangan yang dijalankan oleh 1 pemilik saja dengan modal pribadi yang dimiliki pemilik saat pendirian usaha.
Bidang Usaha                :
    Usaha ini bergerak di bidang pelayana jasa yang menjadi daya jual yang utama.
Kebutuhan Tenaga Kerja            :
    Untuk kebutuhan tenaga kerja 4 orang dalam 1 hari kerja. Termasuk pemilik yang menjadi pekerjanya.


                      

2.2    Aspek Usaha Dan Rencana Pemasaran
    2.2.1         Aspek usaha

    Aspek usaha yang di pilih oleh pemilik Salon adalah letak lokasi usaha yang strategis         terletak di jalan yang mudah untuk diakses dan ruang lingkup lingkungan usaha adalah         kalangan menengah ke bawah. Tentunya juga diringi harga yang masih dalam             jangkauan masyarakat umum. Dengan begitu diharapkan bisa dapat memberikan             peluang besar untuk perkembangan usaha yang dirintis sejak tahun 2004 lalu. Sebagai         pengusaha dalam bidang jasa pemilik optimis untuk menjalankan usahanya terlebih             barang-barang yang menjadi bahan baku dalam usahanya adalah bahan baku yang tidak         mudah basi atau rusak untuk jangka waktu lama.

    2.22        Rencana Pemasaran

    Strategi pemasarannya memang dalam hal ini pemilik usaha masih belum terlalu di tekankan, di karenakan tidak ada cukup dana akan tetapi untuk promosinya pemilik hanya menggunakan spanduk yang dipajang di lokasi usahanya. Selain itu promosi yang dilakukan oleh pemilik usaha adalah cara yang sederhana yaitu dengan cara MLM ( mulut lewat mulut) dan sebatas kepercayan juga kepuasan pelanggan karena dalam perusahaan jasa hal utama itulah yang diperlukan untuk terus maju dan bartahan dalam perkembangan bisnis.

    Hasil analisis pasar yang telah dilakukan oleh pengusaha dengan merangkul konsumen         yang ada disekitar daerah tersebut. Pengusaha jasa Salon ini juga menerima pemesanan         rias salon untuk barbagai acara misalkan acara resepsi pernikahan ataupun acara lain         yang dapat memakai jasanya untuk datang kerumah konsumen itu sendiri, dan             diharapkan untuk dapat membarikan peluang untuk berkembang serta mengembangkan         usahanya. Bila dilihat dari situasi persaingan sangat banyak kemungkinan-kemungkinan         yang ada untuk perusahaan gulung tikar terlebih usaha ini adalah usaha jasa yang bila         kepercayaan yang ada sudah hilang maka konsumen tidak akan kembali lagi, namun         sebagai seorang pengusaha yang harus tetap berjuang dan pantang mundur menghadapi         perkembangan jaman maka pemilik usaha menjadikan hal ini bukan sebagi resiko tetapi         sebagai tantangan dalam menghadapinya.
                              



    2.3    Aspek Keuangan

            Sebagai penulis yang ingin mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha               jasa salon yang telah lama berdiri berikut perhitungan data akuntansi sederhana yang             dapat dibuat oleh para pengusaha mikro kecil dan menengah dalam menganalisis data-            data yang ada dalam setiap periodenya seperti Laporan keuangan yang di dalamnya                 terdapat perhitungan Laba Rugi, Laporan perubahan ekuitas, Neraca. Seperti                     perhitungan di bawah ini dapat diketahui besarnya Laba yang diperoleh selama periode             akuntansi oleh Salon Tari.

    Tahap-tahap pengerjaan     :
1.Pengumpulan setiap dokumen yang akan menjadi sumber data transaksi dalam satu periode.
2.Mengklasifikasikan dokumen menurut kelompok atau urutan tanggal transaksinya.
3.Mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal umum. Pencatatan ini dapat dilakukan sebelum posting kebuku besar untuk menghindari atau memperkecil terjadinya kesalahan sebelum transaksi tersebut dicatat ke dalam buku besar.
4.Mempostingnya ke dalam buku besar
Buku Besar adalah kumpulan akun-akun yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal umum lalu diposting ke dalam buku besar sesuai debit kreditnya.
5.Mencatat jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan buku/ dartar yang digunakan untuk mencatan akun-akun yang ada di dalam buku besar yang masih perlu disesuaikan dalam neraca saldo agar menunjukan saldo yang sebenarnya pada akhir periode.
6.Menyusun Neraca Lajur
Neraca Lajur atau Kertas Kerja adalah suatu daftar yang terbagi menjadi beberapa kolom-kolom yaitu :
a. Neraca saldo
b. Ayat jurnal penyesuaian
c. Neraca saldo setelah disesuaikan
d. Ikhtisar laba-rugi
e. Neraca
                              

Kertas kerja berfungsi untuk menyotir saldo perkiraan-perkiraan yang telah disesuaikan, sehingga dapat dengan mudah menentukan akun-akun yang ada.
7.Menyusun Laporan Keuangan
Terdiri dari Laba/Rugi, Laporan perubahan ekuitas dan Neraca.
a. Laporan Laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai keuangan atau kerugian dalam suatu usaha dalam periode tertentu.
b. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu usaha yang terjadi pada suatu periode waktu.
c. Neraca adalah Laporan Keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan suatu usaha pada periode tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
8.Menyusun Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup akun beban, pendapatan dan modal, dengan cara sebagai berikut:
- Pindahkan saldo aku pendapatan ke akun ikhtisar Laba rugi dengan mendebit akun pendapatan sebesar saldonya dan mengkredit akun ikhtisar laba rugi
- Pindahkan saldo akun beban ke akun ikhtisar laba rugi dengan mendebit akun ikhtisar laba rugi dan mengkredit akun beban sebesar saldonya.
- Pindahkan saldo akun laba rugi ke akun modal.
9.Menyusun Neraca saldo setelah penutupan
akun-akun yang terdapat dalam neraca saldo setelah penutupan berasal dari akun buku besar yang telah diposting sesuai debit kreditnya.
    Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai saat pengerjaan laporan keuangan “salon tari” adalah sebagai berikut:
    1. Laporan Laba Rugi
        Hasil yang dicapai saat pengerjaan Laporan keuangan  pada “ Salon Tari” mengalami             keuntungan / Laba, Laba ini diperoleh dari pendapatan bersih setelah dikurangi biaya-biaya         sebesar Rp. 1.050.000
    2. Laporan Perubahan Ekuitas
        Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Oktober 2009 diterima oleh Salon Tari
        sebesar Rp.21.050.000
    3. Neraca
        Dalam usaha jasa Salon Tari, hasil yang dicapai dalam neraca bentuk scontro yang telah             dibuat sebesar Rp. 21.270.000
                                 

        Dengan data dan perhitungannya sebagai berikut ini selama bulan oktober periode     :


Keterangan
Jumlah
Kas
Perlengkapan
Pendapatan
Modal Tari
Peralatan
Akum.peny. Peralatan
Hutang
Biaya Listrik
Biaya Air
Biaya Gaji
Biaya Perlengkapan
Biaya Sewa
Biaya Peny. Peralatan
Rp.  1.370.000
Rp.  6.000.000
Rp.  3.000.000
Rp 21.050.000
Rp.14.000.000
Rp.     100.000
Rp.     220.000
Rp.     150.000
Rp.     100.000
Rp.  1.000.000
Rp.     200.000
Rp.     400.000
Rp.     100.000
      











                                 
    LABA RUGI
    SALON TARI
    31 OKTOBER 2009

        Pendapatan    :
      
Pendapatan jasa                                    Rp. 3.000.000

        Biaya – biaya    :
Biaya Listrik                Rp. 150.000
Biaya Air                    Rp. 100.000
Biaya Gaji                  Rp. 1.000.000
Biaya Perlengkapan    Rp. 200.000
Biaya Sewa                Rp. 400.000
Biaya Peny. Peralatan Rp. 100.000
                                  ___________+
                                   Rp. 1.950.000
                                                                                                                                               ____________-
        Laba Bersih                            Rp. 1.050.000



    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
    SALON TARI
    31 OKTOBER 2009
Modal Ny.Tari                                    Rp. 20.000.000
Laba Bersih                                        Rp. 1.050.000
                                                          _____________+
        Modal akhir                                Rp 21.050.000


                                 
                        NERACA
                     SALON TARI
                 31 OKTOBER 2009

AKTIVA   :
Aktiva lancar

Kas                                                     Rp.  1.370.000
Perlengkapan                                       Rp.  6.000.000
                                                          ___________+
                                                           Rp.  7.370.000

Aktiva tetap

Peralatan                   Rp. 14.000.000
Akm.Peny.Peralatan (Rp. 100.000)
                  ____________
                                                          Rp.13.900.000
                                                          ___________+
Jumlah Aktiva                                     Rp. 21.270.000
                                     
PASIVA   :
Kewajiban

Hutang                                                  Rp.    220.000




Ekuitas

Modal Ny.Tari                                     Rp. 21.050.000
                                                    


                                                             ____________+
Jumlah Pasiva                                       Rp. 21.270.000














BAB III
TEMUAN


3.Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Faktor Pendukung
1. Pemilik Salon yang telah memberikan data untuk membantu penulis dalam membuat Makalah
2. Dosen yang telah memberikan bimbingan singkat
3. Kedua orang tua yang telah mendukung hingga Makalah ini dapat benar-benar selesai
4. Sumber-Sumber untuk membuat konsep terlebih dahulu
5. Teman dan para sahabat yang mendukung


Faktor Penghambat
1. Waktu yang disediakan untuk penulis ini relatif singkat dan keterbatasan materi, sehingga mempersulit penulis dalam mencari data dari berbagai sumber-sumber penting yang dapat membantu penulis.
2.  Kurangnya referensi atau sumber-sumber lain yang dapat memperluas wacana penulis
3. Bukti-bukti transaksi keuangan yang ada pada Salon Tari sulit untuk di dapatkan karena     banyak dari mereka yang tidak mengarsipkan.
4.  Sulit mendapat dari para pemilik usaha, karrena tidak ada surat izin yang resmi.


3.2    Manfaat yang dirasakan

    3..2.1        Manfaat bagi Mahasiswa
    1.    Dapat membantu dan menmbah pengetahuan mahasiswa dala penerapan siklus             akuntansi yang baik dan benar.
    2.    Dapat mengetahui cara penerapan pengerjaan laporan keuang berdasarkan siklus             akuntansi seperti yang telah diajrkan oleh Bapak / Ibu dosenUNIVERSITAS GUNADARMA

                                   


    3.2.2        Manfaat bagi Perusahaan / Masyarakat Umum
        Dengan dibuatnya hasil Laporan Keuangan dan diberikan kepada perusahaan         yang memberikan data, penulis barharap perusahaan dapat dengan mudah             memperoleh informasi dan membuatnya sendiri pada waktu yang akan datang         tentang proses pengerjaan akuntansi sehingga perusahan dapat mengetahui         bagaimana cara melakukan pembukuan secara tepat dan benar.

    3.2.3        Pengembangan / Tindak Lanjut
        Besar harapan saya sebagai penulis agar semua pengusaha mikro kecil dan         menengah dapat mengerti pentingnya Laporan Keuangan dan menerapkannya             dalam setiap periode waktu karena dapat membantu pengusaha dalam mengambil             keputusan yang terbaik apabila seorang pemilik mengetahui kondisi keuangan             sebuah usaha sedang tidak dalam kondisi baik.









BAB IV
PENUTUP


    Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas Rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Hasil Laporan in sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan dan menambah pengetahuan.

    4.1    Kesimpulan
        Setelah penulis menyelesaikan tugas makalah ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa :
1.Salon Tari sebagai pihak yang memberikan data adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
2.Pada perhitungan Laporan Keuangan menghasilkan laba
3.Salon Tari dapat menerapkan standar Siklus Akuntansi yang sederhana.

    4.2    Saran-saran
        4.2.1    Untuk Pihak Kampus dan Dosen
    1.  Untuk memberikan tenggang waktu yang cukup
    2.  Surat izin yang resmi diperlukan untuk survey ke pelaku ekonomi
        4.2.2    Untuk Pihak Pelaku Ekonomi
    1.  Apabila ada mahasiswa / i yang ingin mengajukan observasi sebagai tugas dan tidak             memiliki surat resmi mohon dimengerti.
    2.  Bukti-bukti transaksi yang terjadi diharapkan untuk dapat diarsipkan agar dapat             membantu dalam proses pengerjaan Laporan Keuangan pada setiap akhir periode.









KUMPULAN SOAL-SOAL

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN


NAMA        : MARCHELA IRDANI
KELAS         : 2 DD 04
NPM        : 30208767


UNIVERSITAS GUNADARMA


1.  Ada 3 unsur penting dari penbangunan ekonomi, manakah yang termasuk dari 3                        unsur tersebut….
    A. proses perubahan terus menerus,meningkatkan pendapatan perkapita, menaikan pendapatan jangka panjang
    B. proses  perubahan terus menerus,meningkatkan pendapatan perkapita, menaikan pendapatan jangka pendek
    C. proses perubahan terputus putus, meningkatkan pendapatan perkapita,menaikan pendapatan jangka panjang
    D. proses perubahan teru menerus, meningkatkan pendapatan perkapita, menaikkan pendapatan jangka panjang
    E. proses perubahan terputus putus, meningkatkan pendapatan perkapita,menaikkan pendapatan jangka pendek.

2. Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi adalah pengertian dari….
   A. Ekonomi pembangunan
   B. Arti ekonomi
   C. Pembangunan Negara
   D. Perekonomian Negara
   E. Pembangunan daerah
 
3.  Suatu aktivitas atau seni yang lebih banyak dilakukan oleh para politisi untuk mencapai tujuan adalah definisi dari…
A.    MAHZAB    C. REYNOLD        E. PAUL
B.    HERRICK    D. KINDLEBRGER

4. Negara eropa barat, amerika utara, Australia, selandia baru, dan jepang adalh  kelompok Negara dunia yang ke-….
    A. 2            C. 4            E. 5
    B. 3            D. 1

5. Yang membedakan secara jelas Negara-negara yang sedang berkenbang adalah….
    A. Jumlah penduduk    C. Historis        E. Semua benar
    B. ciri demografis    D. Kebudayaan & sitem politik

6.   Ekonomi pembangunan sebagai studi tenteng sebab-sebab terjadinya kemiskinan masyarakat dan tentang bagaimana cara memeranginya adalah definisi dari…
   A. MAHZAB
   B. HERRICK KINDLE BERGER
   C. REYNOLD
   D.PAUL
   E. BJORN

7.  Dibawah ini adalah beberapa strategi pembangunan ekonomi Negara berkembang..
     A. Dengan pemenuhan hidup pokok
     B. Penciptaan kesempatan kerja seluas-luasnya
     C. Penataan kembali ekonomi international
     D. Pengembangan sumber daya manusia
     E. Benar semua

8.  Pada Negara berkembang ada factor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktifitas pada sector pertanian, manakah yang bukan factor penyebabnya….
     A. Kurangnya sarana pertanian
     B. Pengembangan sumber daya manusia
     C. Cara bercocok tanam pada suatu Negara yang masih tradisional
     D. Tingkat pendidikan yang rendah
     E. Ketidakmampuan membeli tehnologi pertanian yang diperlukan

9. Ekonomi penbangunan dapat dikategorikan menjadi 2 sifat yaitu….
    A. Bersifat deskriptif & induktif
    B. Bersifat deskriptif & personal
    C. Bersifat kualitatif & kuantitatif
    D. Bersifat deskriptif & analisis
    E. Semua salah

10. Berikut ini yang termasuk kedalam Negara berkembang adalah….
    A. Eropa      C.Cina      E.India
    B. Amerika      D.Australia

11. Dana international yang ikut membantu beberapa Negara berkembang dalam mendanai negaranya disebut dengan…..
    A. IMF     C. PDB           E. PDP
    B. GDP     D. PNB

12. Gt  = PPKt     PPKt   1 x 100%
       --------------------
        PPKt   1
Adalah rumus dari……
A.    Produksi nasional kotor
B.    Produk domestic kotor
C.    Pendapatan domestic
D.    Pendapatan perkapita dari tahun ke tahun
E.    Pendapatan nasional

13. Suatu Negara dapat dikatakan berkembang  atau sedang tumbuh apabila ada serangkaian peristiwa yaitu….
     A. Peningkatan perkapita yang dalam jangka panjang
     B. Peningkatan perkapita yang dalam jangka pendek
     C. Peningkatan perkapita yang dalam jangka tertentu
     D. Peningkatan perkapita yang dalam jangka menengah
     E. Semua salah

14. Masalah yang sering dihadapi Negara-negara berkembang di beberapa sector adalah….
     A. Terpusatnya kegiatan ekonomi pada salah satu factor saja
     B. Rendahnya tingkat produktifitas di sector lain
     C. a & b benar
     D. a & b salah
     E. Salah semua



15. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi sangat tergantung pada….
      A. Pertambahan penduduk
      B. Tingkat ekspor
      C. Tingkat impor
      D. SDMnya
      E. semua benar

16. Apa kegunaan Indikator pembangunan......
    A. Untuk menganalisis perkembangan ekonomi
    B. Untuk menganalisis pertumbuhan sector produksi
    C. Untuk menganalisis hasil pembangunan
    D. Untuk menganalisis mengevaluasi pembangunan yang dilakukan pemerintah
    E. Untuk menganalisis pertumbuhan sector pertanian

17. Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan 3 cara,kecuali....
    A. Cara pengeluaran
    B. Cara Produksi
    C. Cara Pendapatan
    D. Cara Pembelanjaan
    E. Cara Produksi
18. Pada Negara berkembang kegiatan ekonomi suatu negara dititik beratkan pada sector....
    A. Pertanian
    B. Perdagangan
    C. Perindustrian
    D. Perternakan
    E. Perairan
19. Manfaat pembangunan ekonomi bagi suatu negara adalah.....
    A. Output kekayaan dari masyarakat akan bertambah
    B. Banyak muncul perusahaan besar
    C. Mengurangi beban pemerintah terhadap kaum miskin
    D. Menambah kekayaan dari suatu Negara
    E. Menambah devisa Negara
20. Suatu Negara dikatakan maju apabila......
    A. Masyarakat berpenghasilan cukup
    B. Sektor industri dominan di Negara tsb
    C. Sektor pertanian yang dominan di Negara tsb
D. Masyarakat tidak ada yang kelaparan
E. Masyarakat berpenghasilan kurang
21.    Berikut adalah beberapa kelompok teori pertumbuhan dan  pembangunan,manakahyang bukan termasuk kelompok diatas.......
      A. Mahzab Historis
      B. Mahzab analistis
      C. Teori pertumbuhan yosep peter
      D. Teori pertumbuhan kusmets
      E. Teorin pertumbuhan federick
22.    Teori yang bisa mengungkapkan proses pertumbuhan secara logis dan konsisten tapi sering bersifat abtrak dan kurang menekankan pada isi empiris (historisnya) adalah kelompok dari teori pertumbuhan.......
      A. Mahzab historis
      B. Mahzab analistis
      C. Teori pertumbuhan yosep petert
      D. Teori pertumbuhan kusmets
      E. Semua benar
23.    Ada beberapa fase-fase masyarakat menurut faham laesefaire yaitu meliputi....
      A. Fase primitif
      B. Beternak
      C. Pertanian
      D. Industri pngolahan(manufaktur)
      E. Semua benar
24.    Pada kelompok teori pertumbuhan dan pembangunan mahzab analistis terbagi menjadi 2 teori yaitu......
     A. Klasik & neo klasik
     B. Klasik & umum
     C. Umum & Neo klasik
     D. Rasional & irasional
     E. Semua salah
25.    Faktor utama perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dengan para wiraswatawan atau inovator/ interpreneur sebagai pelakunya adalah pandangan menurut.....
     A. Scum Peter        C. Keynesian        E. Semua Salah
     B. Karl Max          D. WW. Rostow
26.    Federick less, Bruno Hiderbrand,Karl Butcher, dan WW.Rostow adalah orang-orang yang menciptakan teori....
    A. Mahzab Analistis    C. Mahzab Historis    E. Umum
    B. Klasik        D. Neo Klasik
27.    Teori yang analisisnya terbatas dalam jangka pendek lalu diperluas menjadi teori produksi & kesempatan kerja dalam jangka panjang, pengertian tadi adalah teori menurut ......
    A. WW. Rostow    C. David Ricardo    E. Karl Max
    B. Robert Solow    D. Keynesian
28.    Mahzab Historis adlah suatu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi berdasarkan pada isi empiris atau pengamatan historis tentang tahap-tahap perkembangan ekonomi suatu negara. Teori ini berasal dari negara ......
    A. E ropa        C. Australia        E. Spanyol
    B. German         D. Perancis


29.    Yosep S. Peter dan Kusmets adalah orang membuat teori .....
     A. Klasik
     B. Neo Klasik
     C. Teori pertumbuhan
     D. Analistis
     E. Historisnya
30.    Pada teori Harrot dan Domark ada beberapa asumsi, salah satunya struktur perekonomian yang dibagi 2 yaitu....
    A. Rumah Tangga
    B. Perusahaan
    C. Semua benar
    D. Semua salah
     E. Hanya A yang benar


KUNCI JAWABAN


    1. A
    2. A
    3. C
    4. D
    5. E
    6. B
    7. E
    8. B
    9. D
         10. E
    11. A
    12. D
    13  A
    14. C
    15. A
    16. C
    17. D
    18. A
    19. A
    20. B
    21. E
    22. B
    23. D
    24. A
    25. A
    26. C
    27. D
    28. B
    29. C
    30. C

  
KONSEP SALURAN DISTRIBUSI PEREKONOMIAN INDONESIA

    David A. Revzan menggatakan bahwa saluran distribusi merupakan suatu jalu yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai. Sedangkan definissi lain tentang saluran pemasaran ini dikemukakan oleh The American Marketing Association, yang lebih menekankan banyaknya lembaga yang ada  dalam arus barang dan menyatakan bahwa saluran distribusi merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, pengecer, melalui sebuah komoditi pasar atau jasa yang dipasarkan.
    Definisi saluran distribusi yang bersifat paling luas dikemukakan oleh C. Glenn Walters yang mengatakan bahwa saluran distribusi adalah sekelompok pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar-pasar tertentu.


DEFINISI MANAJEMEN SALURAN


    Manajemen saluran adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada bebagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik atau non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada dalam kondisi lingkungan tertentu adlah definisi menurut C.Glen Walters.
Sebuah pendekatan yang beorientasi pada keputusan dapat diartikan bahwa perhatian diarahkan pada pengenbangan kebijaksanaan yang efektif, tidak hanya pada deskripsi tentang bagaimana sebuah saluran beroperasi. Sedangkan pengambilan keputusan menitik beratkan pada ruang lingkup uyang luas tentang masalah manajemen saluran dan bagaimana hubungan dengan masing-masing masalah.
    Manajemen saluran dapat dikatakan perantara. Perantar pemasaran merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan di bidang distribusi, dan merka itu adalah:
a. perantara pedagang
b. perantara agen

   
    Keuntungan menggunakan perantara yaitu:
a. mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen.
b. kegiatan distribusinya cukup baik bilaman perantara sudah mempunyai pengalaman.
c. Perantara dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk beberapa jenis produk tertentu,sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
d. perantara dapat membantu dibidang pengangkutan dengan menyediakan alat transport.
e. perantara dapat membantu menyimpan barang dengan menyediakan fasilitas penyimpanan.
f. perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk dipinjamkan
g. keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara adallah:
- membantu dalam pencarian konsumen
- menbantu dalam kegiatan promosi
- membantu dalam penyedian informasi
- membantu dalam pengepakan dan pembungkusan
- membantu dalam penyotiran


PERANTARA PEDAGANG
    perantara pedagang besar ini bertabggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya, diantaranya:
1.    pedagang besar
adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali berang-barang kepada pengecer dan pedangang lain dan atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalm volume yang sama kepada konsumen akhir.
2.    Pengecer
adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan usaha menjual barnag kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi.

PERANTARA AGEN

    perantar agen beda dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditanganinya. Definisi agen adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
Perantara agen digolongkan dalam 2 golongan:
1.    agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam pemindahan barang dan jasa. Mereka terbagi dalam bebrapa golongan”
a. agen pengangkutan borongan
b. agen penyimpanan
c. agen pengangkutan khusus
d. agen pembelian dan penjualan
2.    agen pelengkap berfungsi melaksanaakan jasa-jasa tambahan dalam penyaluran barng dengantujuan memperbaiki adanya kekurangan-kekurangan. Jasa-jasa yang dilakukannya antara lain :
- jasa pembimbingan/ konsultasi
- jasa finansial
- jasa informasi
- jasa khusus lainnya

Berdasarkan macam jasa , agen pelengkap dapat digolongkan ke dalam:
a. agen yang membantu du bidang keuangan seperti Bank.
b. agen yang membantu mengambil keputusan. Seperti biro iklan, dan lembaga penelitian
c. agen yang menyediakan informasi. Seperti: televisi, dan surat kabar
d. agen khusus yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas.
1. PENGIRIMAN UANG
Merupakan salah satu fasilitas yang diberikan bank untuk mengirim uang dari satu nasabah ke nasabah lain atau dari satu bank ke bank lain atau juga dari suatu Negara ke Negara lain.

2. LATER OF CREDIT
Yang dimaksud dengan letter of credit adalah letter of credit yang diterbitkan oleh bank dengan segala macam sifat dan jenisnya. Dalam transaksi jual beli antara eksportir dan importir, penggunaan L/C merupakan cara yang paling aman bagi eksportir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa pembayaran akandilakukan apabila syarat L/C dipenuhi. Namun demikian cara pembayaran ini biayanya relatif lebih besar dibanding dengan cara pembayaran yang lain.

Pihak-Pihak Dalam Letter Of Kredit
Dalam suatu mekanisme L/C terlibat secara langsung beberapa pihak ialah:
a. Pembeli atau disebut juga buyer, importer
b. Penjual atau disebut juga seller atau exporter
c. Bank pembuka atau disebut juga opening bank, issuing bank
d. Bank penerus atau disebut juga advising bank
e. Bank pembayar atau paying bank
f. Bank pengaksep atau accepting bank
g. Bank penegosiasi atau negotiating bank
h. Bank penjamin atau confirming bank
E. Bentuk Dan Jenis L/C

Bentuk later of credit.
1.. Transferable Letter Of Credit
Adalah suatu kredit yang memberikan hak kepada beneficiary untuk meminta kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran atau akseptasi atau kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit itu seluruhnya atau sebagian kepada satu pihak ketiga atau lebih.
2.. Back To Back Letter Of Credit
Back to back letter of credit ini dipakai dalam keadaan seperti halnya pada transferable L/C yakni, suatu transaksi dagang yang dilakukan dengan melalui pedagang perantara atau dalam keadaan dimana hubungan langsung antara pembeli dan supplier tidak dimungkinkan oleh peraturan-peraturan negara yang bersangkutan. Walaupun ada persamaan demikian tetapi tidak berarti bahwa ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap transferable L/C seluruhnya berlaku juga bagi back to back L/C.
3. Red Clause Letter Of Credit
Adalah suatu klausula yang memuat makna anti cipatory yaitu menyangkut sesuatu hal yang sifatnya didahulukan.
4. Green Ink Clause Letter Of Credit
Green ink clause letter of credit hampir serupa dengan red clause L/C, yakni juga memberikan uang muka kepada beneficiary sebelum pengapalan barang-barang dilakukan.

5. Revolving Letter Of Credit
Dalam suatu kegiatan perdagangan luar negeri antara penjual dan pembeli sering terjadi serentetan transaksi secara kontinyu dan teratur baik waktu maupun jumlah
6. Stand By Letter Of Credit
Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai “stand by” oleh pihak beneficiary atau bank atas nama nasabahnya.

3. BANK GARANSI
Bank Garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan, apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya
Jenis Bank Garansi Lainnya
Dalam praktek, mungkin Anda menemukan bank garansi khusus seperti garansi kepada maskapai pelayaran, jaminan warranty, customs bond dan lain
lain. Pada dasarnya Bank Garansi tersebut digunakan untuk menjamin supaya tidak terjadi cidera janji oleh pihak yang berkewajiban

4. KARTU PELASTIK
1. Pengertian
Kartu plastik merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan. Perkembagan penggunaan kartu plastic dalam berbagai bentuknya menunjukkan bahwa alat ini tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran tetapi juga untuk tujuan lain seperti penarikan uang tunai.
2. Jenis
Atas dasar bentuk penggunaannya tersebut, jenis kartu plastic terdiri dari:
a.    Kartu kredit
Kartu kredit (credit card) atau merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi pembelian barang dan jasa yang pembayaran pelunasannya dapat dilakukan oleh pembeli secara sekaligus atau angsuran pada jangka waktu tertentu setelah kartu digunakan sebagai alat pembayaran. Pembayaran pembelian dilakukan dengan cara menggesekkan kartu kredit pada perangkat yang sudah disiapkan oleh penjual barang dan jasa, sehingga transaksi pembelian tersebut tercatat pada alat tersebut dan dapat dilacak.
b. Kartu debit (Debit card)
Kartu debit (debit card) atau merupakan suatu alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan (issuer) dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi pembelian transaksi pembelian barang dan jasa dengan cara mendebit atau mengurangi saldo rekening simpanan pemilik kartu (card holder) serta pada saat yang sama mengkredit saldo rekening penjual (merchant) sebesar nilai transaksi barang dan jasa. Sistem penggunaan kartu debit ada yang sudah on line dan ada juga yang belum on line.
c. . Cash card
Cash card merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan sebagai alat penarikan uang tunai secara manual melalui teller bank atau melalui ATM. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua cara penarikan uang tunai dengan cash card, yaitu:
1) melalui petugas/teller pada kantor cabang bank pengelola
2) melalui ATM yang terdapat pada berbagai tempat
Pihak bank atau pengelola kartu biasanya sudah menetapkan batas jumlah penarikan maksimum per hari atau per minggu yang dapat dilakukan dengan menggunakan cash card. Mengingat cara penarikan dengan menggunakan ATM adalah sangat mudah, dapat dilakukan di banyak tempat yang telah disediakan, tanpa konfirmasi atau berhubungan dengan petugas bank, dan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada perangkat ATM, maka batas penarikan ini ditetapkan. Dengan adanya batas tersebut, jumlah penarikan yang dilakukan dengan masing-masing kartu relative lebih dapat dikendalikan. Batas jumlah penarikan ini juga diterapkan untuk mengantisipasi keterbatasan penyediaan uang tunai dalam ATM yang dapat dilakukan oleh pihak bank
5. TRAVELLER CHECK
Sebuah cek perjalanan (traveller's cek juga, wisatawan cek, traveller's check atau traveler's check) adalah sebuah dicetak, jumlah yang tetap cek dirancang untuk memungkinkan orang yang menandatanganinya untuk melakukan pembayaran tanpa syarat kepada orang lain sebagai akibat dari penerbit telah membayar untuk itu hak istimewa.

Penggunaan
.    Traveler's cek yang tersedia dalam beberapa mata uang seperti dolar AS, dolar Kanada, pound sterling, yen Jepang, dan Euro; denominasi biasanya menjadi 20, 50, atau 100 (x100 untuk Yen) mata uang apa pun, dan biasanya dijual di bantalan lima atau sepuluh cek, misalnya, 5 x 20 € seharga € 100. Traveler cek tidak berakhir, jadi cek yang tidak terpakai dapat disimpan oleh pembeli untuk menghabiskan setiap waktu di masa depan.. Pembeli dari pasokan traveler cek secara efektif memberikan pinjaman bebas bunga kepada penerbit, yang sebabnya bagi bank-bank umum untuk menjualnya "komisi bebas" untuk para pelanggan mereka.

6. TELE BANKING
Telepon perbankan adalah layanan yang disediakan oleh lembaga keuangan yang memungkinkan para pelanggan untuk melakukan transaksi melalui telepon. Kebanyakan telepon perbankan menggunakan sistem menjawab telepon otomatis dengan respon tombol telepon atau kemampuan pengenalan suara. Untuk menjamin keamanan, pelanggan harus terlebih dahulu mengotentikasi melalui lisan numerik atau sandi atau melalui pertanyaan keamanan hidup ditanya oleh seorang perwakilan (lihat di bawah). Dengan pengecualian yang jelas penarikan uang tunai dan deposito, ia menawarkan hampir semua fitur dari mesin kasir otomatis: informasi saldo account dan daftar transaksi terakhir, pembayaran tagihan elektronik, transfer dana antara pelanggan rekening, dll . Bank yang beroperasi secara eksklusif oleh sebagian besar atau telepon yang dikenal sebagai bank telepon.
7. KUSTODIAN
adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek sehubungan dengan dan aset yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk koleksi dividen, bunga, dan hak-hak lain, penyelesaian Transaksi Efek, dan jasa agen untuk klien yang pemegang rekening.
Jasa custodian yang merupakan objek PPN adalah Jasa Custodian yang berupa penitipan (Safe Custody). Sedangkan jasa custodian lainnya (jasa settlement, jasa corporate actions, jasa registrasi) yang hanya dapat dilakukan oleh perusahaan bank dan tidak dapat dilakukan oleh perusahaan selain bank, bukan merupakan obyek PPN.
Jasa safe custody meliputi jasa penyimpanan, penjagaan, serta pemeliharaan dengan sebaik-baiknya surat-surat berharga (sekuritas) yang dimiliki oleh pemodal. Dalam melakukan jasa ini, bank atau lembaga lain akan memberikan laporan secara rutin kepada pemodal atas sejumlah sekuritas yang disimpan.

8. WALI AMANAT 

Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Efek bersifat utang.
Bank Umum yang akan bertindak sebagi Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat.

9. SAFE DEPOSIT BOX
adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau suratsurat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh dan tahan api untuk menjaga keamanan barang yang disimpan dan memberikan rasa aman bagi penggunanya. Biasanya barang yang disimpan di dalam SDB adalah barang yang bernilai tinggi dimana pemiliknya merasa tidak aman untuk menyimpannya di rumah. Pada umumnya biaya asuransi barang yang disimpan di SDB bank relatif lebih murah.
10. JASA PENUKARAN  (Money-Changer)
Jasa penukaran uang (Money-Changer) merupakan jasa penukaran uang sebagai fasilitas yang di berikan oleh bank dengan mata uang dari berbagai negara.salah satu bisnis yang mulai dilirik oleh para netpreneur Indonesia, selain peluang dan keuntungan yang menjanjikan, investasi yang dibutuhkan juga tidak terlalu mahal.
11. STANDING ORDER  (perbankan)
adalah sebuah instruksi suatu rekening bank pemegang memberi kepada bank mereka untuk membayar jumlah yang ditetapkan secara berkala ke account lain. Instruksi kadang-kadang dikenal sebagai bankir perintah.
. Mereka biasanya digunakan untuk membayar sewa, hipotek atau pembayaran berkala tetap lainnya. Karena jumlah yang dibayarkan adalah tetap, sebuah standing order biasanya tidak cocok untuk variabel membayar tagihan seperti kartu kredit, atau gas dan listrik.
Berdiri perintah yang tersedia di perbankan sistem dari beberapa negara, termasuk Jerman, di Inggris Raya, Barbados, di Republik Irlandia, Belanda, Rusia dan mungkin banyak orang lain. In the United States Di Amerika Serikat, dan negara-negara lain di mana cek lebih populer daripada transfer bank, layanan serupa tersedia, di mana bank cek mail secara otomatis ke penerima pembayaran yang ditentukan.
12. KLIRING
 sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
INKASO
Inkaso adalah sebuah layanan bank untuk penagihan pembayaran atas surat/document berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri. Surat atau dokument berharga yang dapat diproses adalah wesel, cek bilyet giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah undian.
 
Marchela Irdany (@marchela_irdany). Template Design By: SkinCorner